Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Channel Youtube

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah saya. Bukan ayah saya. Bukan pula anak saya. Saya jangan dihargai karena 'pangkat' ayah saya. Saya juga jangan 'disamakan' dengan anak saya. Akuilah saya apa adanya.

Selamat Datang di Blog Saya, Ahlan Wa Sahlan Bihudzurikum.

Semoga blog ini bermanfaat untuk Anda. Apa hal positif dari Blog ini beritahu teman. Jika ada ada yang kurang beritahu saya agar saya bisa memperbaikinya. Boleh Copas asalkan mencantumkan alamat blog ini. Jazakumullah
Saya sangat berterima kasih Anda sudah berkunjung ke blog saya. Lebih berterima kasih lagi jika Anda meninggalkan komentar pada postingan saya baik berupa koreksi, persetujuan, maupun tambahan ilmu buat saya.
Jika Anda merasa puas dengan blog ini tolong beritahu teman atau saudara agar blog ini bisa lebih dikenal luas dan anda pun Insya' Alloh akan mendapatkan pahala karena menyebarkan kebaikan. Tetapi jika Anda tidak puas tolong beritahu saya. Maturnuwun. Terimakasih. Jazakumulloh khoiral jaza'

BERPESTA DI ATAS PENDERITAAN ORANG LAIN


Inilah bulan Sya’ban dimana orang beramai-ramai mengadakan pesta, baik perkawinan, sunnatan, ruwahan, dan lain sebagainya. Entah siapa yang memulai, tapi yang jelas apa yang mereka lakukan tidaklah sesuai dengan kebiasaan Rasulullah ketika Sya’ban bertandang. Rasulullah ketika datang bulan Sya’ban bukannya berpesta, tetapi justru memperbanyak puasa sunnah. Rasulullah bersabda:
“Sya’ban adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb Semesta Alam; maka aku suka jika amalku diangkat, sedang aku dalam keadaan puasa”. (HR. Ahmad dan Nasa’i) Karena itu, berdasar riwayat shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada sebagian besar hari di bulan Sya‘ban. ‘Aisyah berkata:
فَما رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وما رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“Tak kulihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya dalam sebulan penuh, selain di bulan Ramadan. Dan tidak aku lihat..” bulan yang beliau paling banyak berpuasa di dalamnya selain bulan Sya‘ban. (HR Al Bukhari & Muslim).

Menutup Jalan Orang Lain
Saya tidak tahu, apakah ini hanya kebiasaan orang-orang Pati saja ataukah ada juga orang di kabupaten lain yang melakukannya. Mereka berpesta tetapi mengganggu orang lain, yakni dengan cara menutup jalan. Padahal yang namanya jalan itu bukanlah milik pribadi orang perseorangan. Jalan adalah milik publik. Artinya jika ada orang ingin menutup jalan untuk kepentingan pribadi maka ia harus meminta ijin kepada siapapun yang lewat di jalan tersebut.
Selama ini yang terjadi, mereka cukup meminta ijin kepada kepolisian setempat. Padahal jalan bukan milik kepolisian. Polisi hanya mengatur, bukan memiliki. Jalan sekali lagi adalah milik publik, orang banyak, maka tidak bisa kita menggunakannya untuk kepentingan egois pribadi. Bukti bahwa jalan adalah milik publik sangat jelas. Rasulullah menghalalkan kita untuk mengambil buah yang masuk ke ruas jalan, meskipun pohonnya ada di pekarangan orang. Artinya buah itu, ketika ia memasuki ruas jalan, maka ia menjadi milik publik pemakai jalan dan bukan lagi milik si empunya pohon.
Rasulullah juga melarang kita untuk duduk-duduk di pinggir jalan. Rasulullah membolehkan kita duduk di pinggir jalan asalkan kita menunaikan hak para pemakai jalan, yakni tidak mengganggu mereka. Kalau, sekali lagi, kalau duduk di pinggir jalan saja tidak diperbolehkan karena takut mengganggu orang lain, apatah lagi duduk di tengah jalan dengan menggelar panggung perkawinan di sana. Lebih parah lagi kalau mereka juga menggelar pentas dangdut yang penuh dengan kemaksiatan. Astaghfirullah.......

Tahukah Anda bahwa orang gila sebenarnya tidak benar-benar gila

Pagi shahabat Guru GO! Selama ini kita menganggap bahwa orang gila itu tidak memiliki otak alias tidak pernah berpikir. Saya tidak sependapat dengan hal itu. Sebenarnya orang gila itu tidak benar-benar gila. Sebenarnya mereka masih memiliki akal sehat juga. Tidak percaya? Silahkan dibaca alasan saya berikut:
  • Cobalah kita lihat pernahkah orang gila yang berjalan seenaknya? Selama ini yang saya amati (hehe... pengamat orgil juga rupanya) kalau orang gila berjalan senantiasa di pinggir jalan. Tidak pernah saya lihat ada orang gila yang berjalan di tengah jalan. Apa artinya? Artinya dia tidak benar-benar gila. Dia masih berpikir: "Kalau gue jalan di tengah jalan bisa mati gue ketabrak motor apa mobil." Nah artinya dia masih memiliki akal sehat kan? :)
  • Orang gila pasti tetap makan, meskipun makanannya tidak sesehat makanan kita. Karena dia berpikir, "Kalo gue ndak makan bisa mati gue." :)
  • Orang gila kalau nyebrang jalan pasti lihat kanan dan kiri sebagaimana orang sehat pada umumnya. Kenapa? Karena meskipun "gila" dia tidak mau mati sia-sia tertabrak motor. Nah lho, mereka tidak benar-benar gila kan? 
  • Orang gila kalau tidur pasti mencari tempat yang pas, misalnya yang ada atapnya dan sebagainya. Karena merekapun tdak mau kehujanan ketika sedang enak-enaknya tidur itu. Berarti masih punya akal sehat kan? :)
  • So, jangan pernah takut sama orang gila, karena mereka itu hanya "setengah" gila. Mereka tidak benar-benar gila karena mereka masih memiliki akal sehat sebagaimana manusia umumnya.
Nah, setelah kita bahas orang gila di atas saya ingin katakan bahwa sebenarnya ada orang yang benar-benar gila. Dia lebih gila daripada orang gila sekalipun. Siapa mereka?
  • Orang yang nekat bunuh diri dengan cara tidur di rel kereta api, melompat dari gedung bertingkat, tidur di tengah jalan, dan seterusnya. Mereka ini lebih gila dari orang gila. Kenapa? Lha orang gila saja tidak mau mati sia-sia kok yang ini malah bunuh diri. Nah, benar-benar gila kan? :)
  • Orang yang membunuh anak-anaknya. Dulu orang-orang jahiliyah Quraisy mengubur hidup-hidup anaknya karena berkelamin perempuan. Mereka ini pasti lebih gila daripada orang gila. Sy pernah lihat ada orang gila yang beranak tapi nyatanya ia tidak mengubur bayinya itu. Kenapa? Karena dia sadar bahwa itu perbuatan gila. :)
  • Orang yang tega mengambil hak orang lain. Ia merampok dan mencuri harta orang lain tanpa rasa kemanusiaan. Dia pasti lebih gila dari orang gila, karena orang gila tidak pernah mencuri apalagi merampok. Paling-paling dia berhenti di depan warung dan diberi makan sama pemilik warung.
Oke, maka janganlah menjadi orang yang lebih gila daripada orang gila. Karena sesungguhnya orang yang kta anggap gila ternyata masih punya akal sehat juga. :)
Wassalam...

Baca juga artikel ini juga "Mengapa Orang Gila Selalu Sehat?"





 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger