Ada puasa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW yang makin ditinggalkan oleh ummatnya, yakni puasa pada bulan Muharram atau yang dikenal luas dengan sebutan puasa Asyura'. Pada tiap tanggal 10 Muharram Rasulullah SAW melaksanakan puasa sunnah. Mengapa tanggal 10 Muharram? Karena pada tanggal inilah terjadi peristiwa-peristiwa besar. Diantaranya ialah: Mendaratnya kapal Nabi Nuh setelah berlayar di atas banjir dunia, keluarnya Nabi Yunus dari perut ikan, sembuhnya sakit yang diderita oleh Nabi Ayyub selama 7 tahun lamanya, tenggelamnya Raja Fir'aun di laut merah, selamatnya Nabi Ibrahim dari api Namrud.
Jadi tanggal 10 Muharram adalah tanggal yang penting bagi umat Islam. Sebab pada tanggal itu terjadi banyak peristiwa penting. Oleh karena itu Rasulullah mensunnahkan bagi kita untuk berpuasa. Akan tetapi ternyata orang-orang Yahudi juga melaksanakan puasa pada tanggal itu. Akhirnya Rasulullah ber-azzam pada tahun berikutnya beliau akan puasa mulai tanggal 9. Dan garis takdir berbicara lain, sebelum Rasulullah melaksanakan azzamnya itu, beliau sudah dipanggil Alloh SWT. Jadi kesunnahan berpuasa bagi umat Islam menjadi dua hari, yakni tanggal 9 dan 10 Muharram.
Lalu apa pahala yang akan kita dapatkan jika kita berpuasa di tanggal tersebut? Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa ‘Asyura, maka beliau bersabda, “Ia menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR Muslim)
Pentingnya Puasa
Ummul Mu’minin ‘Aisyah ra berkata, “Bala’ pertama kali menimpa bagi umat ini sepeninggal Nabinya adalah kekenyangan, karena sesungguhnya kaum ketika kenyang perut mereka badan mereka menjadi gemuk, kemudian hati mereka melemah dan syahwat mereka bergejolak.” (Disebutkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib wat Tarhib).
Umar bin Khathab ra berkata, “Jauhilah olehmu kenyang dalam makan dan minum karena itu merusak tubuh, mendatangkan penyakit, membuat malas dari mengerjakan shalat dan kalian harus sederhana dalam makan dan minum. Karena itu lebih sesuai bagi tubuh dan lebih jauh dari melampaui batas, dan sesungguhnya Allah Ta’ala membenci rahib (ahli agama) yang gemuk dan sesungguhnya seseorang tidak akan rusak sehingga dia mengutamakan syahwatnya atas agamanya.”
Kalau kita perhatikan kegemaran umat Islam untuk menggelembungkan perut ini semakin menggejala saja. Dulu ada seorang ikhwah yang rutin puasa daud. Setelah bertahun-tahun tidak berinteraksi, tiba-tiba setelah bertemu, tubuhnya sudah kuru (kurugan daging) alias gemuk. Padahal ibadah puasa adalah ibadah para Nabi. Lalu mengapa ibadah itu semakin langka dilaksanakan oleh kita umat Islam? Bukankah dua hal yang paling berbahaya jika tidak dikendalikan adalah masalah perut dan bawah perut?
Ayo bersama-sama menjalankan puasa! Bersama Kita Bisa!!!
+ Komentar + 4 Komentar
Oh, ternyata itu rahasia 10 muharram
Ya dik. Itu rahasianya
ijin copas ya tadz...
sumonngo dengan senang hati. Tapi jangan lupa link blog sy dicantumkan ya? :)
Posting Komentar
Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...