Kita seringkali terkecoh dengan penerjemahan istilah dari Nabi tersebut. Nabi mengatakan bahwa Laa Ilaaha Illa Alloh adalah "Kalimatut thoyyibah". Lalu mengapa orang-orang Indonesia mengartikan dengan "kalimat thoyyibah"? Bukankah seharusnya diartikan dengan "kata thoyyibah"? Bukankah kata kalimah dalam bahasa Arab jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti "kata"? Sedangkan kata kalam dalam Bahasa Arab diartikan sebagai "kalimat"?
Sebuah kata tidak akan bisa bermakna jika ia dipenggal dari penyusunnya, dalam hal ini huruf.
Katakanlah ada kata "berlari", maka kata itu tidak akan memiliki arti jika ia dipisah dari penyusunnya: B, E, R, L, dan seterusnya. Begitu pula kata Laa Ilaaha Illa Alloh. Penyebutan lafal tersebut sebagai kata (bukan sebagai kalimat) mengandung arti supaya lafal tersebut tidak dipisah-pisah dari penyusunnya, yakni Laa, Ilaaha, Illa dan Alloh. Jadi ia merupakan satu kata tersendiri.
Katakanlah ada kata "berlari", maka kata itu tidak akan memiliki arti jika ia dipisah dari penyusunnya: B, E, R, L, dan seterusnya. Begitu pula kata Laa Ilaaha Illa Alloh. Penyebutan lafal tersebut sebagai kata (bukan sebagai kalimat) mengandung arti supaya lafal tersebut tidak dipisah-pisah dari penyusunnya, yakni Laa, Ilaaha, Illa dan Alloh. Jadi ia merupakan satu kata tersendiri.
Contoh yang lain adalah sebagaimana hadits Rasulullah:
كَلِمَتَانِ حَبِيْبَتَانِ إِلىَ الرَّحْمَنِ خَفِيْفَتَانِ عَلىَ اللِّسَانِ ثَقِيْلَتَانِ فِي الْمِيْزَانِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْمِ
Artinya: “Dua kata yang dicintai oleh Alloh ar-Rahman, ringan di lidah (pengucapan), dan berat di timbangan (di akherat kelak) adalah kata subhanallah wa bihamdih subhanallahil adhim”.
Mengapa dalam hadits tersebut dikatakan kalimataani? Dua kata? Mengapa tidak Kalamaani? Dua kalimat? Jawabannya sama dengan penyebutan lafal Laa Ilaaha Illa Alloh di atas. Yakni lafal tersebut adalah kata yang tidak bisa dipisah-pisahkan dari penyusunnya. Wallahu a’lam. (guruGO.blogspot.com)
Posting Komentar
Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...