Salah satu peristiwa paling indah bagi seorang Mukmin adalah, ketika ia menyaksikan kemukjizatan dari perkataan atau hadits Rasulullah SAW. Bagaimana manusia yang hidup di zaman teknologi dan beragam penemuan ilmiah seperti saat ini, melalui berbagai penelitian terhadap hadits-hadits Rasulullah SAW menyingkap kebenaran atas ke-Rasulan Muhammad SAW. Penemuan-penemuan inilah yang bisa berkontribusi meluruskan paradigma Barat terhadap Nabi SAW yang sangat penyayang.
Fakta pertama
Rasulullah SAW bersabda, “Agama ini
akan sampai (ke seluruh penjuru bumi) sebagaimana sampainya malam dan
siang.” sekarang angka populasi umat Islam di seluruh dunia,
menunjukkan bahwa umat Islam ada di setiap tempat dimana pun di bumi
ini. Statistik menyebutkan bahwa pada tahun 2025, Islam akan
menempati peringkat pertama agama yang terbesar pemeluknya di seluruh
dunia. Perkataan ini tidak berlebihan. Sebab ini merupakan hasil dari
penelitian terhadap perkembangan jumlah umat Islam dari waktu ke
waktu. Dan itu disimpulkan oleh para ilmuwan non-Muslim.
Para pakar statistik dunia menyebutkan
bahwa agama Islam merupakan agama yang paling cepat pertumbuhan dan
penyebarannya. Pemeluk Islam ada di seluruh dunia, dengan jumlah yang
beragam. Umat Islam menyebar di seluruh pelosok bumi. Pertanyaannya:
Bukankah ini yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW?
Fakta Kedua
Kemukjizatan ilmiah dalam sabda Nabi
SAW: “Dijadikan bagiku bumi, sebagai tempat sujud dan suci”. (HR.
Muslim). Para ilmuwan melalui ragam penelitian baru menemukan adanya
unsur antibiotik dalam debu tanah, yang dapat membersihkan dan
membunuh banyak jenis kuman. Bahkan disebutkan pula bahwa tanah yang
termasuk materi desinfektan. Para ilmuwan mengatakan bahwa beberapa
jenis tanah dapat menghilangkan bakteri yang sulit dimusnahkan.
Karena itu, mereka saat ini berpikir untuk memproduksi antibiotik
yang bisa membunuh bakteri, melalui hasil ekstrak dari tanah.
Demikianlah, setelah pengalaman panjang di laboratorium mereka
menemukan bahwa tanah dapat menghapus seluruh koloni bakteri dalam
waktu 24 jam. Dan bila koloni bakteri itu tidak dilawan dengan unsur
tanah, maka mereka akan berkembang biak sebanyak 45 kali lebih
banyak.
Bagi para ilmuwan, kini semakin jelas
bahwa tanah memiliki unsur antibiotik. Andai tanah tak memiliki unsur
pembersih ini, niscaya tak kan ada kehidupan yang bisa berlangsung
mengingat sangat banyak bakteri, kuman dan virus yang sampai pada
manusia hingga bisa mematikan. Hanya karena rahmat Allah SWT saja,
yang menempatkan unsur pembersih di dalam tanah sehingga kehidupan
tetap berlangsung. Bukankah nikmat Allah SWT Yang Maha Kasih Sayang
ini sangat patut kita syukuri?
Fakta Ketiga
Rasulullah SAW dengan sangat detail
berbicara tentang fakta ilmiah yang bisa disingkap oleh para ilmuwan
kecuali setelah mereka melakukan penelitian beberapa tahun. Rasul SAW
bersabda: “Hari Kiamat tak akan terjadi sampai tanah Arab menjadi
subur makmur kembali dengan padang rumput dan sungai-sungai.” (HR.
Muslim). Saat ini secara ilmiah terbukti bahwa wilayah jazirah Arab
pernah subur dan dialiri oleh sungai-sungai. Bekas-bekas aliran
sungai itu ditemukan di zaman kita sekarang. Ini diperoleh melalui
potret satelit yang mampu menyingkap kondisi bumi pada masa lampau.
Dan di sana tampak jelas sejumlah sungai yang mengalir di pasir-pasir
jazirah Arab. Para ilmuwan Barat melalui NASA menyatakan, “Foto
yang diambil oleh radar terhadap padang pasir telah menunjukkan
daerah padang pasir pernah dipenuhi danau dan sungai. Kondisi
lingkungan itu serupa dengan yang kita lihat di Eropa, dan mereka
akan kembali mengalami hal ini suatu hari nanti.”
Melalui foto satelit NASA, para ilmuwan
menegaskan bahwa padang pasir di Rub' al-Khali (yang tak ditinggali
manusia) dan jazirah Arab secara umum , pernah dipenuhi sungai dan
hutan lebat yang subur. Kondisi alam itu menyebabkan banyak hewan
yang hidup di tempat tersebut. Dan kelak menurut para ilmuwan, bumi
ini akan kembali seperti dahulu di masa yang akan datang. Inilah yang
sudah ditandaskan dalam hadits Rasulullah SAW.
Fakta Keempat
Saat Rasulullah SAW berbicara tentang
ash-Shiraath (jembatan di Hari Kiamat), ternyata itu pun merupakan
salah satu dari hadits-hadits yang mengandung mukjizat ilmiah. Hadits
ini berbunyi, “Apakah kalian tidak melihat bagaimana kilat itu
melesat dan kembali lagi dalam kedipan mata?” (HR. Muslim). Apa
yang disabdakan oleh Rasulullah SAW ini, sangat selaras dengan apa
yang ditemukan oleh para ilmuwan modern tentang bagaimana gerak dan
kecepatan kilat. Para ulama menemukan bahwa kilatan petir tidak
terjadi kecuali dengan turunnya sinar petir dari awan ke tanah dan
kemudian kembali lagi. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW
telah berbicara tentang tahapan atau proses terjadinya petir dengan
akurasi yang menakjubkan. Rasul SAW bahkan memilihkan kata-kata yang
begitu tepat tentang waktu yang dibutuhkan oleh kilat petir tersebut,
yakni kedipan mata. Inilah yang disampaikan oleh Nabi SAW.
Para ilmuwan menemukan bahwa petir
terjadi melalui beberapa tahap. Yang terpenting adalah tahap turun
dan kembali ke atas. Waktu atau kecepatan kilatan petir adalah 25
milidetik, yang hampir sama dengan kedipan mata. Bukankah ini yang
telah disampaikan Rasulullah SAW sebelum empat belas abad?
Fakta Kelima
Para ilmuwan modern menemukan bahwa
wilayah Nashiyah (tempat paling atas dan ada di depan otak,
ubun-ubun) merupakan wilayah penting yang berfungsi menetapkan
keputusan yang benar. Setiap kali wilayah ini mengalami interaksi
lebih tinggi, lebih aktif dan lebih stabil, maka keputusan yang
diambil akan lebih detail dan lebih bijak. Karena itulah salah satu
do'a yang diucapkan Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Ahmad adalah,
“Nashiyatii biyadik.” (nashiyahku ada di dalam
kekuasaan-Mu). Dalam do'a tersebut, Rasulullah SAW menyerahkan
sepenuhnya segala urusan kepada Allah SWT. Allah lah yang menentukan
semuanya sesuai Kehendak dan Keinginan-Nya. Sisi lain yang tersingkap
dalam hadits ini adalah wilayah yang disebut nashiyah tadi. Sebagai
lokasi organ yang memainkan peran penting dalam banyak aktifitas
manusia, seperti mengetahui, mengarahkan, memecahkan masalah,
berinovasi. Karena itulah Rasulullah SAW menyerahkan wilayah tersebut
kepada Allah SWT sesuai dalam do'anya tersebut, “nashiyatii
biyadik.” Demikialah, hadits
Rasulullah SAW otomatis mengindikasikan pentingnya organ tubuh di
wilayah itu.
Para ilmuwan
baru-baru ini melakukan sjumlah kajian dalam rangka untuk menemukan
kebohongan. Dan hasil dari kajian ini, mereka menemukan bahwa daerah
yang bertanggungjawab atas kebohongan adalah otak manusia bagian
depan yang terletak di bagian yang disebut “an-Nashiyah”
(ubun-ubun). Yang mengagumkan adalah bahwa al-Qur'an sejak
berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini
ketika membicarakan Abu Jahl. “Ketahuilah, sungguh jika dia tidak
berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu)
ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.” (QS. Al-Alaq:
15-16).
Fakta Keenam
Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah
terjadinya kematian secara tiba-tiba.” (HR. Thabrani). Hadits ini
jelas menunjukkan kemukjizatan ilmiah dalam hakikat medis yang tak
mungkin bisa dibantah. Kemukjizatan ini telah dinyatakan oleh
Rasulullah SAW yang memang tak mengatakan sesuatu berlandaskan hawa
nafsu, melainkan karena wahyu Allah SWT. Hal ini ditegaskan dari
perhitungan detail oleh PBB, yang menyimpulkan adanya fenomena
kematian secara tiba-tiba. Kematian seperti itu, menurut penelitian,
akan terus terjadi tanpa bisa dihentikan meskipun beragam mekanisme
pencegahan dilakukan.
Para dokter ahli
jantung menegaskan bahwa kematian tiba-tiba semakin banyak dialami
manusia pada tahun-tahun terakhir. Meski beragam perkembangan medis
untuk menangkal penyakit ditemukan, tapi jumlah kematian secara
tiba-tiba terus bertambah. Pertanyaannya: Bukankah ini yang secara
jelas telah disampaikan dalam hadits Nabi SAW?
Fakta Ketujuh
Kebanyakan imuwan
menyebtukan ketuaan adalah cara terbaik sebagai akhir kehidupan
manusia secara alami. Upaya apapun untuk memanjangkan umur melewati
batas yang telah ditetapkan, justru akan memunculkan penyakit baru,
antara lain kanker. Profesor Lee Silver dari princton University di
Amerika mengatakan, “Upaya apa saja yang dilakukan manusia untuk
abadi, itu berlawanan dengan tabiat alam.” para ulama telah
menyimpulkan bahwa uang sebesar apa pun tidak bisa digunakan untuk
memanjangkan usia. Inilah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam
sabdanya, “Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya
Allah tidak memberikan penyakit, kecuali diberikannya juga obat (bagi
penyakit itu), kecuali satu penyakit: ketuaan.” (HR. Ahmad).
Inilah sebagian
dari fakta-fakta ilmiah yang menegaskan kemukjizatan serta kebenaran
Hadits-Hadits Rasulullah SAW. Jadi, bagi yang sampai saat ini masih
senantiasa sombong dengan membuang hadits-hadits silahkan bertobat,
mumpung dunia belum kiamat. Semoga Alloh memberi hidayah pada
saudara-saudaraku yang masih tersesat di jalan Ingkar Sunnah. Amin..
Sumber: Majalah Tarbawi edisi 272 Tahun 2012
Sumber: Majalah Tarbawi edisi 272 Tahun 2012
+ Komentar + 3 Komentar
bagus pak guru...izin di share di fb ya...jazakaLLOH
fb: nurmawanto ok
insya allah info yg banyak manfaatnya
assalamualaikum pak mukhsin pripun kabare tesih ngaos bahasa arab mboten?
Posting Komentar
Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...