Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Home » , , , , , » Anaway: "Poligami Bagian dari Takdir"

Anaway: "Poligami Bagian dari Takdir"

Written By Guru GO on 15 Januari 2014 | 08.46

Lika-Liku Poligami Anis Matta (Bagian Keempat)



Ust. Arifin Ilham konon kabarnya juga poligami

Bagian ini adalah lanjutan dari Bagian Ketiga: Bukan Sekedar Cinta

JADI jika poligami adalah jalan agama maka jodoh juga adalah ketentuan Allah. Itulah yang kutahu dari Anaway. Dalam percakapan dengan Anaway kata takdir paling sering terulang. Anaway mengucapnya dengan ringan. “Tidak ada perempuan yang mau dimadu,” kata Anaway suatu ketika, “tapi kita tidak punya pilihan atas takdir yang Allah tentukan.”

Karena  jodoh seluruhnya ada dalam takdir Allah, kita tidak pernah bisa menghindari takdir yang akan berlaku untuk kita, katanya lagi. Berat memang, justru karena berat tak semua orang berani melangkah. Tak semua orang berani mengambil sikap terbuka. JEN dan Anaway telah membicarakan topik ini lama. Awal mula sebagai pengetahuan dan lama-lama jadi kenyataan.

Mereka adalah keluarga bahagia. Secara sepintas sebenarnya orang akan melihat poligami sebagai indikasi ada masalah. Itu karena orang tidak tahu bahwa kepercayaan pada takdir, tradisi keluarga, konsekuensi dakwah, jadi latar. Di satu sisi “Cinta” harus ditempatkan sebagai perasaan pribadi manusia yang paling suci di tengah konteks pergerakan dan politik. Karena ini privacy kadang saya menentang orang membicarakannya secara publik. Tapi ini jadi berita dan ini tentang @anismatta.

Di luar itu saya bisa berdebat dengan orang yang paling liar pikirannya bahwa ini pilihan pribadi orang. Buat apa mempersoalkan pilihan privat? Bukankah kelompok-kelompok liberal menetang hal itu? Ayo konsisten. Bahkan kalau mau bikin perbandingan cara @anismatta jauh lebih terhormat dari cara siapapun termasuk kakekku dan Soekarno..hehe..

Saya hanya mau menggambarkan secara lebih natural sebagai perbandingan dari gossip media massa dan infoteinment. Karena meski itu pilihan pribadi, dimensi latar dan prosesnya rumit dan kompleks. JEN PERNAH CERITA BAHWA bercandaan poligami dengan Anaway dimulai tahun 2000. Dalam suasana setelah kalah pemilu. Maklum orang kalah, katanya. Dan sebagai sekjen partai ia memikul tanggungjawab. Tapi boleh dong becanda.

Bahkan suatu saat tahun 2002 Anis memberanikan minta izin menikah ke ust. Hilmi (ini becanda dimensi ke-4)..hehe.. Jen memang suka melayang...idenya nampak acak tapi lama-lama kelihatan teratur...ini menyebalkan.. Ini orang gak ada matinye kata orang betawi. Ada aja yang dikerjakan. Gak bisa distop dan gak bisa kapok. Banyak kisah hidupnya yang unik. Anda percaya kalau ada anak kecil pergi ke puskesmas sendiri? Lalu di puskesmas dia minta disunat dan tanpa pendamping dia disunat? Lalu setelah disunat, dengan burung diperban dia naik angkot pulang sendiri. Anak kecil itulah @anismatta.

Anis matta memang lahir di Bone 45 tahun lalu. Tapi keluarganya perantau. Mereka keluarga pedagang. Sebagian dari masa kecil-nya di Ambon. Karena itu sekolahnya juga unik. Pernah di sekolah Katolik, pesantren NU dan Muhammadiyah dan lalu kuliah di LIPIA sekolah saudi. Jangan lupa dia pernah kuliah sama saya di UI depok S2 (gak selesai) dan juga salah satu lulusan terbaik Lemhanas.

Sejak PK (Partai Keadilan) berdiri 1999 beliau sudah menjadi salah satu konseptor partai dan akhirnya menjadi sekjen dari 4 presiden. Maka, begitu penting posisinya di dalam. Kami para sahabat sering bertanya keras tentang langkahnya. Termasuklah soal permintaan ijinnya ke ust. HILMI itu..."Apa-apaan ente jen?". Emang punya calon?..hehe..

MAKSUD SAYA "ade ape nih?".."loe lagi berantem ame Anaway?"...dia bilang kagak,..”trus? Maunya apa ninggalin kite...?” Maksud saya, bukan minta ijin bareng...enak aja...tapi apa yang terjadi dengan ijinnya itu? Kami bingung... Dan jawabannya itu yang nyebelin, "Minta aja ijin dulu..siapa tahu diijinin kan tinggal jalan..."..nah loh.. Hare gene..eh partai kalah..kita semua lagi pusing...ente juga pusing kan..tapi jangan gitu dong caranya...

Keruan saja, jawaban ustadz Hilmi, "Nis, ente sekjen dan tanggungjawab ente menangkan partai pemilu 2004...fokus ke situ!” Memang beliau tidak mengunci mati karena dasarnya itu hak pribadi orang merdeka. Tapi saya mengerti situasinya. Kekalahan pemilu 1999 sangat memukul sebagian besar kader dan pimpinan partai. Bahkan ada yang kapok. Ada yang mengusulkan agar kita tidak perlu bikin partai, cukup bikin ormas dan itu lebih aman. Lebih cocok. Musyawarah memutuskan kita maju terus dan dalam transisi dari PK ke PKS itulah kita harus fokus.

Pesan pimpinan memang membuat pak sekjen fokus. Seperti tulisan di kamar SMA dulu kalau mau ujian: "NO Time For Love!". Setelah itu kami memang benar-benar fokus ke pemenangan pemilu agar PKS bisa eksis dan tidak terlempar dari panggung politik. Setelah meraih suara cukup besar 2004, Jen mendapat tugas tambahan untuk menjurubicarai PKS di luar negeri. PKS merasa harus membantu banyak negara memahami reformasi Indonesia dalam kerangka Islam dan Demokrasi. Itulah awalnya mengapa saya sebagai wasekjen banyak menemani beliau dalam perjalanan Luar Negeri khususnya dunia Islam.

Ceramah-ceramah @anismatta di berbagai negara itu umumnya berkisar soal transisi demokrasi di Indonesia setelah reformasi. Ceramah-ceramah itu menjembatani kalangan Islam dan Negara yang sudah terlalu lama mengalami ketegangan, utamanya di negara Islam. PKS berpendapat sudah waktunya hubungan Islam dan Negara direhabilitasi, dan demokrasilah jembatan untuk itu. Dan dalam rangkaian perjalanan-perjalanan itulah akhirnya kisah cinta ini bersemi bukan tanpa sebab.

Dalam tahun-tahun yang sulit sebelum pemilu 2004 @anismatta menulis serial kepahlawanan di majalah Tarbawi untuk memotivasi kader. Tapi setelah 2004 @anismatta menulis serial cinta sebagai lanjutan serial kepahlawanan sebelumnya. Saat-saat menulis serial cinta itulah @anismatta mengalami kisah ini, tulisan-tulisan itu adalah anak-anak hatinya. Sadar bahwa ini keputusan sangat besar, @anismatta mencoba melakukan langkah-langkah yang diajarkan agama Islam.

@anismatta juga melakukan sholat istikharah dan meminta Anaway dan Szilvia melakukan hal yang sama. Ini penting! Di satu sisi @anismatta mulai mempersilahkan Anaway dan Szilvia saling berkomunikasi dan meminta mereka jujur dan terbuka. Mereka bertiga mengalir perlahan menantikan apa yang akan menjadi takdir mereka. Jen menekankan naturalitas itu. SEPERTI JANJI DAN KOMITMENNYA SEJAK AWAL bahwa jika Anaway tidak setuju maka rencana itu batal seluruhnya.

“Setiap orang yang akan masuk dalam hidup kita,” kata Anaway, “harus dipastikan bahwa kita dan dia bisa saling bekerja sama.” Sebab perkawinan kedua ini bukan pelarian dari kegagalan pada perkawinan pertama. Mereka keluarga bahagia kok. Apa yang ingin diketahui Anaway dari Szilvia adalah kejujurannya dan kesiapannya untuk menanggung semua resiko dari kehidupan bersama.

Anaway sadar bahwa suaminya adalah seorang aktivis dan pemimpin partai, suaminya punya tanggung jawab besar. Anaway ingin memastikan bahwa ini bukan cinta picisan, bahwa Szilvia benar-benar siap menjalani hidup yang berat.  Anaway melakukan itu karena sejarah hidupnya dengan @anismatta benar-benar dimulai dari bawah. Ia merasakan semua pahit getir kehidupan bersamanya.

Walaupun berasal dari keluarga terpandang tapi ia memilih menjalani hidup yang berat  sebagai aktivis dakwah. Hidup yang telah mereka jalani selama 14 tahun itu terlalu indah untuk dirusak oleh seseorang yang tidak bisa beradaptasi dengan jalan hidup itu.

Suatu saat Szilvia mengeluh ke @anismatta karena merasa mendapat pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan. Tapi apa jawab @anismatta? Ke Harom dulu....Ashar di Makkah... Bagian ini paling penting, bagian ini yang paling tidak terbaca orang...bagian ini yang paling rumit.

Bersambung ke bagian selanjutnya.......Beda Poligami Bung Karno dan Anis Matta
Share this post :

Posting Komentar

Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger