Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Home » , , , , , » Beda Poligami Anis Matta dan Bung Karno

Beda Poligami Anis Matta dan Bung Karno

Written By Guru GO on 15 Januari 2014 | 08.58


Lika-Liku Poligami Anis Matta (Bagian Kelima)





Bagian ini lanjutan dari Bagian sebelumnya: Poligami Bagian dari Takdir

Saya mungkin agak iseng, karena kalau soal poligami saya punya referensi yang cukup. Saya membaca sejarahnya dan saya mengerti kenapa ia menjadi perhatian kita sepanjang masa. Banyak keliru. Pada kasus Anis Matta menurut saya adalah di antara contoh sukses yang nyata. Bukan seperti fiksi dalam ayat-ayat cinta. Kisah Bung Karno banyak orang tidak suka bicara karena sebetulnya itu contoh gagal.

BUNG KARNO tak pernah terbukti sanggup mengumpulkan 2 perempuan secara damai bahkan tragis. Pernikahan dengan Siti Utari menurut beliau karena menghormati gurunya HOS Tjokroaminoto. Utari baru berumur 15 tahun. Ketika Utari dibawa ke Bandung Si Bung jatuh cinta pada ibu kos, Inggit Garnasih. UTARI dipulangkan.

Demikian pula ketika dibuang ke Bengkulu seperti saya cerita. Bung Karno jatuh cinta pada Fatma. INGGIT menyingkir sedih. Dan yang paling tragis adalah saat Guruh dilahirkan bu Fat sebagai anak terakhir. BUNG pergi menikahi Hartini. Itulah sejarah bangsa kita sampai si Bung menikah 9 kali yang tercatat dan entah berapa yang tidak.

Poligami yang dilaksanakan secara akurat tentu lebih mulia dari berganti pasangan. Resmi atau tidak. Maka dialog segitiga Anaway-Szilvia-Anis menjadi menarik untuk disimak. Kembali ke cerita tadi.

Ada perasaan dikasari dari Szilvia oleh pertanyaan Anaway sebagai Isteri Anis. Apa reaksi Anis? “Kita akan menghadapi masalah-masalah seperti itu tiap hari, kalau kamu tidak siap ya jangan lanjut,” sergap anis tanpa tedeng aling-aling. Mungkin terasa kejam, tapi sebenarnya ia ingin membuka semua potensi masalah sejak awal sebelum mengambil keputusan akhir.

Komunikasi segitiga terus berlanjut sambil mereka masing-masing melakukan sholat istikharah..memantapkan hati. Di situ ada kejujuran, keterbukaan, kepasrahan, dan kesiapan menjalani takdir baru dalam hidup. Nampak sekali mereka mengalir bagai air, sebab keputusan apapun yang akan mereka ambil harus bisa dipertanggungjawabkan. “Kalau Szilvia benar-benar mencintai @anismatta,” kata Anaway, “dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan untuk menjadi istrinya..”

Akhirnya Szilvia juga sadar bahwa keinginannya untuk masuk dalam kehidupan @anismatta tak semudah yang ia bayangkan. Karena itu Szilvia memutuskan bersabar menjalani semua proses itu. Dia harus memahami Anaway lebih dalam. Sejak itu Szilvia tak pernah lagi mengeluhkan semua proses, dia menjalaninya dengan sabar..dia belajar bab ikhlas.

Kesabaran itu akhirnya berbuah karena akhirnya Anaway yakin Szilvia memang benar-benar jujur dalam Islam dan cintanya. Anaway bahkan jatuh hati kepada Szilvia dan merasa tidak berhak mencegahnya masuk dalam kehidupan mereka. Selain itu, bagi Anaway ini pada akhirnya adalah dakwah. Szilvia sudah masuk Islam dan kita harus membantunya menjadi muslimah yang baik. Dan jika perkawinan adalah jalannya, Anaway bersedia berkorban untuk itu semua. Itu adalah pertanggungjawaban moral.

Saya harus mengakui bahwa heroisme Anaway-lah yang memungkin jalan perkawinan ini jadi lebih mudah..tak terbayang jika tidak. Adapun Jen, melihat dua perempuan itu melunak dia terus melaksanakan sholat istikharoh. Dia ingin mantap betul. Pada akhir Desember tahun 2005 Anismatta berkunjung untuk kedua kalinya ke Hongaria dan bertemu dengan keluarga Szilvia.

Yang menarik kudengar. Kakek Szilvia menyuruhnya membaca Alquran. Konon mereka terkesan dengan utsmani. Ayah Szilvia adalah seorang pengusaha konstruksi..setengah baya badannya kekar. Sekali tinju kita bisa pingsan. LALU setelah semua komunikasi itu selesai komunikasi dengan Anaway selesai, @anismatta meminta pendapat kami sebagai sahabatnya. Apalah yang bisa kami buat. Kawan ini kalau melangkah kan gak pernah sembarangan. Paling-paling kita ngecek prosedur. Apakah ini sudah legal dan prosedural...chieee..

MAKSUD SAYA, ini orang sudah istikharoh dan konsultasi sama Tuhan nah apa pulak yang bisa dibantah? Anismatta telah melakukan semua proses itu: istikharah dan musyawarah..ini pasti bukan cinta yang biasa... Apa yang sebelumnya tidak bisa dibayangkan mulai tampak seperti mungkin terjadi..karena hati telah lembut. Kami bertiga akhirnya mendukung rencana mereka hidup dalam satu rumah tangga. Apa alasannya menolak?? Sebagai sahabat kami berkewajiban menjaga Jen dari kemungkinan masalah yang dapat merusak hidup beliau..

Sekali lagi itu kan urusan pribadi tapi cobalah lihat bagaimana cara lelaki ini mengambil haknya. Sebetulnya keputusannya adalah tanggungjawabnya tetapi kami melihat semua dalam rangka kebaikan. Pertanyaan paling mendasar adalah apakah ada pihak yang dizalimi? Siapa yang dirugikan?

Cinta mereka jadi besar karena ada Anaway yang heroik dan lapang dada, ada  Szilvia yang jujur dan sabar, serta Jen yang persuasif. Tapi rasanya ini too good to be true..kami semua tidak cukup yakin bahwa cinta ini benar-benar akan berujung ke pelaminan. Tentu tak ada yang benar-benar selesai. Hidup selalu ada dinamika. Dan sekarang Jen sudah jadi Den (presiden). Dicalonkan jadi Capes lagi...padahal dia sudah mundur jadi pejabat publik dan tidak mau nyaleg.

Jabatan wakil ketua DPR yang ditinggalkannya bukan posisi kecil. Tapi Den tak pernah menghitung jabatan. Niatnya hanya memperbaiki niat. Sebab jika niat kita bengkok kita takkan pernah sampai tujuan surga. MAJU TERUS DEN @anismatta. Seperti katamu jangan takut melihat ombak. Kita orang pesisir. 
Tepatnya kita bangsa pesisir. Garis pantai kita yang menyentuh ombak terpanjang di dunia. Hanya kalah dengan Canada.

Bersambung ke bagian selanjutnya.....Penentu Terakhir: Ijin dari Majlis Syuro
Share this post :

+ Komentar + 1 Komentar

Anonim
15 Januari 2014 pukul 11.33

Guuuddd. Sangat inspiratif. Baru tahu ternyata Soekarno juga berpoligami ya? Hehehe....

Posting Komentar

Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger