Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Channel Youtube

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah saya. Bukan ayah saya. Bukan pula anak saya. Saya jangan dihargai karena 'pangkat' ayah saya. Saya juga jangan 'disamakan' dengan anak saya. Akuilah saya apa adanya.

Selamat Datang di Blog Saya, Ahlan Wa Sahlan Bihudzurikum.

Semoga blog ini bermanfaat untuk Anda. Apa hal positif dari Blog ini beritahu teman. Jika ada ada yang kurang beritahu saya agar saya bisa memperbaikinya. Boleh Copas asalkan mencantumkan alamat blog ini. Jazakumullah
Saya sangat berterima kasih Anda sudah berkunjung ke blog saya. Lebih berterima kasih lagi jika Anda meninggalkan komentar pada postingan saya baik berupa koreksi, persetujuan, maupun tambahan ilmu buat saya.
Jika Anda merasa puas dengan blog ini tolong beritahu teman atau saudara agar blog ini bisa lebih dikenal luas dan anda pun Insya' Alloh akan mendapatkan pahala karena menyebarkan kebaikan. Tetapi jika Anda tidak puas tolong beritahu saya. Maturnuwun. Terimakasih. Jazakumulloh khoiral jaza'

ABSTRAKSI TESIS "SYAR'I RULES IN MOVIES" (An Analytical Study of Nine Indonesian Islamic Movies)



SYAR'I RULES IN MOVIES


ABSTRACT

Muhsin SM's thesis on Syar'i Rules in Movies (An Analytical Study of Nine Indonesian Islamic Movies). Master Program in Islamic Thought, Graduate Program in Muhammadiyah University of Surakarta. 2011
The Islamic mission (dakwah) plays an important role in the religious life. In the teachings of Islam, preaching is an obligation imposed by a religion to its followers. According to the rules of fiqhiyah “mâ lâ yatimmul wâjibu illâ bihi fahuwa wâjib”, then a movie as a means of dakwah is a duty. However,  it is not considered a sin if Muslims do not preach through movies. Movie is just one of many ways to preach.
This research is focused on the study of Islamic movies in Indonesia. Up till now some researches on movies tends to confine  the side of semiotics, the messages (social, cultural, political, and religious), and the structures. There aren't any researches that discuss movies from the review of syar'i’s.
A movie that contained messages has been started since 1959. But its  journey did not as interesting as other commercial movies. The movies of this category began to bloom again since it lifted the Ayat-Ayat Cinta novel to the big screen. The film makers also make a similar film as a race.
This research is considered important, because: First, Islam is often negatively portrayed  on Western movies. Secondly, there is a percentage of Muslims that they can only be touched by the movie because they are allergic to the study. Third, sometimes a movie is able to provide a deeper understanding than propaganda through lectures. Fourth, there are some movies that are considered un-Islamic movie but it turned out to discredit Islam.
This research is wanted to answer the questions: (1) What aspects is considered to make  Islamic movies? (2) are the movies which  are labeled as  Islamic movies meets the criteria of Islamic Shariah? (3) What movies are awarded as Islamic movies but found it insulting Islam?
The Research is carried out on nine Islamic movies in Indonesia. The nine movies were chosen because it produced and distributed by nine different producers and distributors. By making nine movies are expected to represent the entire genre movies of religion in Indonesia.
In this research was found that (1) There are many things that must be considered in making Islamic movies. (2) Not all the movies that get the label of Islamic movie meets the criteria Islamic shariah. (3) The movies that get labeled Islamic movie but insulting Islam are 3 Do’a 3 Cinta (3 Prayer 3 Love) and Perempuan Berkalung Sorban (Women with a Turbans).

KAIDAH-KAIDAH SYAR'I DALAM PERFILMAN (Studi Analisis Terhadap 9 Film Religi Indonesia)


ABSTRAK

Muhsin SM. Kaidah-Kaidah Syar’i Dalam Perfilman (Studi Analisis Terhadap 9 Film Religi Indonesia). Tesis. Program Studi Magister Pemikiran Islam, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2011
Dakwah merupakan satu bagian yang pasti ada dalam kehidupan umat beragama. Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan oleh agama kepada pemeluknya. Sesuai kaidah fiqhiyah mâ lâ yatimmul wâjibu illâ bihi fahuwa wâjib, maka film sebagai sarana dakwah adalah sebuah kewajiban. Namun bukan berarti jika umat islam tidak berdakwah lewat film akan berdosa. Karena wasilah dakwah banyak sekali macamnya dan film hanyalah salah satu diantaranya.
Studi ini memfokuskan diri dalam penelitian film-film religi di Indonesia. Selama ini penelitian atas sebuah film hanya terbatas pada sisi semiotik, nilai pesan (sosial, budaya, politik, dan agama), dan struktur sebuah film. Belum ada penelitian yang membahas film dari tinjauan syar’i.
Perjalanan film sebagai penyampai pesan dakwah sudah dimulai sejak tahun 1959. Namun perjalanannya tidak semeriah film-film komersial lainnya. Film-film kategori ini mulai marak kembali sejak diangkatnya novel Ayat-Ayat Cinta ke layar lebar. Para sineas pun seolah berlomba membuat film serupa.
Penelitian ini menjadi penting mengingat: Pertama, agama Islam seringkali digambarkan secara negatif dalam film-film Barat. Kedua, ada sekian persen ummat Islam yang hanya bisa disentuh dengan film karena mereka alergi dengan pengajian. Ketiga, terkadang sebuah film mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam daripada dakwah lewat ceramah. Keempat, ada beberapa film yang dianggap film islami tetapi ternyata justru menjelekkan Islam.
Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan: (1) Apa saja hal yang harus diperhatikan untuk membuat film islami? (2) Apakah film-film yang mendapatkan label islami sudah memenuhi kriteria syari’ah? (3) Film apa saja yang mendapatkan predikat sebagai film islami tetapi ternyata justru melecehkan Islam?
Penelitian dilakukan terhadap 9 film religi di Indonesia. Kesembilan film ini dipilih karena diproduksi dan didistribusikan oleh sembilan produser dan distributor yang berbeda. Dengan pengambilan sembilan film ini diharapkan mampu mewakili seluruh aliran (genre) perfilman religi di Indonesia.
Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa ternyata (1) ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam membuat film islami. (2) tidak semua film yang mendapatkan label islami sudah memenuhi kriteria syar’i. (3) film-film yang mendapatkan label film islami tetapi melecehkan Islam adalah film 3 Do’a 3 Cinta dan film Perempuan Berkalung Sorban.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger