Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Home » , , , » IBLIS TERSESAT KARENA MENUHANKAN AKAL

IBLIS TERSESAT KARENA MENUHANKAN AKAL

Written By Guru GO on 03 September 2012 | 09.04



Tentu kita sangat familiar dengan kisah Iblis yang menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. Kisah itu dimuat di dalam al-Qur’an secara berulang-ulang, pertanda bahwa itu adalah peristiwa yang sangat penting. Mari kita tengok bagaimana al-Qur’an menceritakan kisah tersebut:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. QS. 2:34
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". QS. 7:11-12
“Dan sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". QS. 15: 26-33
“Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" QS. 17:61
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim. QS. 18:50
“Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. QS. 20:116
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah". Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuanya kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". QS. 38:71-76
Jika kita perhatikan dengan seksama kisah tidak mau sujudnya Iblis kepada Adam maka dapat disimpulkan bahwa hal itu DIKARENAKAN IBLIS MENUHANKAN AKALNYA alias LOGIKAnya. Logika Iblis mengatakan bahwa bahan baku api (yang darinya Iblis diciptakan) itu lebih mulia dan lebih terhormat daripada bahan baku tanah liat (yang darinya Adam diciptakan). Padahal dalam pandangan Allah tidaklah begitu. Alloh sama sekali tidak memandang bahwa tanah liat itu lebih hina daripada api dan tidak memandang bahwa api itu lebih mulia daripada tanah liat.
Dalam pandangan Alloh, orang yang paling mulia adalah mereka yang paling bertakwa. Perhatikan ayat berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS. 49:13
Inilah yang terjadi jika kita terlalu menuhankan akal kita. Kita pun akan terperosok ke dalam kesesatan sebagaimana Iblis yang tersesat karena menuhankan akal. Padahal hanya Allah sajalah yang patut untuk dituhankan. Karena Iblis menuhankan akal, maka ia berani menentang perintah Allah yang tidak sesuai dengan akal atau logika berpikirnya. Logika Iblis berkata, “Masak api disuruh sujud sama tanah liat? Yang bener saja man!” begitulah kira-kira rasio Iblis.
Dan ternyata di dunia ini ada juga orang yang mengikuti langkah-langkah Iblis, yakni menuhankan akal. Mereka enggan melakukan perintah-perintah Allah, meskipun bunyi ayatnya JELAS sebuah perintah. Misalnya, di banyak ayat Allah jelas dan tegas menyuruh hamba-hambanya untuk mendirikan sholat, namun mereka justru menolak karena menuhankan akal mereka dengan mengatakan, “Masak sholat kok nungging begitu, makanya tidak bisa mencegah dari kemungkaran.”
Inilah bahayanya jika kita menuhankan akal kita. Mestinya perintah Allah harus diletakkan lebih tinggi daripada akal. Itulah agama Islam. Kata Islam sendiri mengandung arti “pasrah”. Selama kita tidak mau pasrah kepada Allah maka selamanya kita tidak akan bisa merasakan indahnya beragama Islam.
Memang dalam al-Qur’an terdapat sekian ayat yang menegaskan agar kita menggunakan akal kita untuk berpikir. Namun bukan berarti kita disuruh menuhankan akal kita. Bahkan malaikat sendiri pun hampir-hampir saja menuhankan akal mereka. Ketika Allah berfirman kepada malaikat akan menciptakan khalifah di atas bumi, para malaikat berkata dengan logika mereka: “Apakah Engkau hendak menciptakan makhluk yang akan merusak bumi dan menumpahkan darah di sana? Padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji-Mu?” Namun ketika mendapatkan jawaban dari Allah, “Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. Malaikat pun tersadar dan berkata, "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Berikut kutipan lengkap ayat tersebut:
“Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!". Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” QS. 2:30-32
Semoga kita semua terhindar dari perilaku menuhankan akal. Menggunakan akal wajib hukumnya, namun jangan sampai berlebihan. Karena tidak semua hal bisa dicerna oleh akal. APALAGI MENGELIMINIR WAHYU ALLAH DENGAN AKAL. Sungguh akal manusia sangat terbatas. Tidak pantas bagi kita sombong menolak perintah Allah dengan keterbatasan akal itu. Semoga yg masih menuhankan akal segera tersadar. Amin…
Share this post :

+ Komentar + 10 Komentar

fadilah
2 Oktober 2012 pukul 11.40

sepakat...I like it...ulasan yg menggugah...Allaahu Akbar...

Anonim
24 Oktober 2012 pukul 21.00

orang islam harus pintar, dengan akal orang islam bisa berfikir dan menjadi pintar karena harus belajar namun pintar yang dikehendaki Allah. itulah kelebihan manusia punya akal oleh Allah agar berfikir untuk memikirkan tentang kekuasaan Allah robbul alamin ...

Anonim
16 Desember 2012 pukul 19.39

kita gunakan akal yang diberikan oleh Allah. Karena kalau akal sehat dan normal pasti akan percaya akan kekuasaan Allah. Tidak inkar. Dalam perjalanannya (kehidupan) kita berpegang pada Petunjuk Allah (Al Quran) yang disampaiakan melalui Nabi Muhammad SAW. Insya Allah orang yang beriman selalu diberi petunjuk/keyakinan yang benar. Harnowo.

Anonim
18 Januari 2014 pukul 13.33

Sehingga maksudnya tidak menuhankan akal itu sama dengan tidak menggunakan. Menafsirkan makna islam adalah pasrah menurut admin. Tapi bukannya admin membuat klaim seperti ini dengan akal ya???

16 Maret 2016 pukul 04.59

Disuruh sujud kepada adam setelah ditiupkan ruh Allah. Jadi sujud pada adam sama dengan sujud pada Allah. Iblis hanya melihat fisik adam yang hanya terbuat dari tanah. Malaikat melihat ruh adam yang langsung dari Allah. Itu bedanya.

16 Maret 2016 pukul 05.02

Adam hanya melihat fisik adam yang hanya terbuat dari tanah sedangkan malaikat melihat ruh adam yang berasal dari Allah. Jadi sebenarnya sujud kepada adam sama dengan sujud kepada Allah.

Anonim
19 Maret 2016 pukul 15.33

Bagus sekali ini artikelnya, langsung mengambil contoh dari ayat Al'quran. Sangat menyentuh. Jazakallah

7 April 2016 pukul 13.20

Maturnuwun atas komentarnya.

16 Juli 2018 pukul 18.51

Sandiwara hidup

16 Juli 2018 pukul 18.53

Bicara hakekat nih nyimak ahhh

Posting Komentar

Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger