Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Channel Youtube

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah saya. Bukan ayah saya. Bukan pula anak saya. Saya jangan dihargai karena 'pangkat' ayah saya. Saya juga jangan 'disamakan' dengan anak saya. Akuilah saya apa adanya.

Selamat Datang di Blog Saya, Ahlan Wa Sahlan Bihudzurikum.

Semoga blog ini bermanfaat untuk Anda. Apa hal positif dari Blog ini beritahu teman. Jika ada ada yang kurang beritahu saya agar saya bisa memperbaikinya. Boleh Copas asalkan mencantumkan alamat blog ini. Jazakumullah
Saya sangat berterima kasih Anda sudah berkunjung ke blog saya. Lebih berterima kasih lagi jika Anda meninggalkan komentar pada postingan saya baik berupa koreksi, persetujuan, maupun tambahan ilmu buat saya.
Jika Anda merasa puas dengan blog ini tolong beritahu teman atau saudara agar blog ini bisa lebih dikenal luas dan anda pun Insya' Alloh akan mendapatkan pahala karena menyebarkan kebaikan. Tetapi jika Anda tidak puas tolong beritahu saya. Maturnuwun. Terimakasih. Jazakumulloh khoiral jaza'
Tampilkan postingan dengan label Opiniku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opiniku. Tampilkan semua postingan

#Alhamdulillah Akhirnya Juara I :)



 Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum JSIT Indonesia No. 023/SK/JSIT/XII/2017 tentang Hasil Penilaian Lomba Menulis Esai dalam rangka Hari Guru Nasional 2017, telah diputuskan  bahwa para pemenang lomba sebagai berikut:

  1. Juara 1 atas nama Muhsin SM, guru SDIT Salman al Farisi Pati, Jawa Tengah dengan judul esai: Kids Zaman Now vs Kids Zaman Semono
  2. Juara 2 atas nama Yurneli, S.Si, guru SMAIT Al Fityah Pekan Baru Riau dengan judul esai: Pembelajaran Terpadu dan Inovatif Solusi Mendidik di Era Kids Zaman Now.
  3. Juara 3 atas nama Iis Nuryati, S.Pd, guru dari SMPIT Insan Kamil Karang Anyar Jawa Tengah dengan judul esai: Menjadi Guru di Era Kids Zaman Now.
  4. Juara  Harapan 1 atas nama Irasari Sevi H, S.Pd, guru dari SMPIT Al Khawarizmi Tanah Grogot, Kalimantan Timur dengan judul esai: Membangkitkan Fitrah Kebaikan dalam Mendidik Generasi Kidz Zaman Now

  • JSIT Indonesia mengucapkan selamat pada para pemenang.
  • Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
  • Semua tulisan akan menjadi hak JSIT utk kepentingan dakwah berbasis pendidikan.
  • Terima kasih pada seluruh para peserta yg telah mengirim naskahnya.
  • Jangan patah semangat. Teruslah mendidik di era kids zaman now.
  • Selanjutnya, kami akan menghubungi para pemenang utk pemberian hadiah.
Depok, 3 Desember 2017
Ketum JSIT Indonesia
M.Zahri, M.Pd. 


Sumber : http://jsit-indonesia.com/pengumuman-pemenang-lomba-essai/

HAJI HANYA SEKALI? INI BARU ADIL


Daftar tunggu haji yang terus mengalami peningkatan menjadi salah satu PR penyelenggaraan haji di Indonesia. Berbagai cara dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi daftar tunggu yang bisa mencapai 10 tahun di beberapa daerah, salah satunya adalah dengan menetapkan skala prioritas bagi jamaah yang akan berangkat.

Mulai tahun 2015, Kementerian Agama (Kemenag) telah meluncurkan program haji sekali (menunaikan haji cukup satu kali) yang salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkan keadilan bagi masyarakat Indonesia.

“Cukup satu kali saja, itu untuk mewujudkan keadilan bagi yang ingin menunaikan ibadah haji bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Lukman Hakim Saifuddin usai memantau pelaksanaan ujian nasional di MAN 2 Ciracas, Jakarta, Senin (13/4/15) seperti dikutip dari ROL.

Ia mengimbau kepada masyarakat, agar memberi kesempatan bagi yang belum pernah menunaikan ibadah haji.

“Bagi yang sudah berhaji, mohon memberi kesempatan yang lain, agar semua bisa melaksanakan bersama-sama,” katanya.

Ia menjelaskan Kemenag akan menggunakan sistem komputerisasi dalam melakukan administrasi data.

Dengan sistem komputerisasi itu maka nama-nama yang sudah pernah mendaftar dan telah diberangkatkan haji akan dapat dilacak. “Data peserta yang baru sudah ada, nantinya akan dimasukkan datanya dengan sistem komputer terpadu,” ujarnya.

Ia mengatakan akan menindak tegas oknum yang masih memanfaatkan kuota jatah yang baru untuk memberangkatkan kembali orang yang telah pergi berhaji. “Kali ini kami akan tegas dalam melaksanakan penyelenggaraan haji,” katanya.

Daftar tunggu haji dibeberapa daerah malah banyak yang sudah diatas 15 tahun. Kabupaten Malang Salah satunya.

Dikutip dari antaranews.com, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Abdul Rahman mengatakan bahwa daftar tunggu atau antrian haji di kabupaten Malang mencapai 17 tahun.

Hal ini disebabkan karena jumlah warga yang mendaftar untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat, serta adanya kebijakan pemangkasan kuota 20 persen dari pemerintah Arab Saudi karena ada renovasi di Makkah.


Sumber: http://www.dakwatuna.com

BARU SAJA TES TAPI SUDAH GAGAL DI KOMPETENSI INTI (KI) 1



Inilah salah satu profil guru kita, meskipun barangkali, di kelas-kelas mereka garang dengan para murid, namun kenyataannya mereka tidak ada bedanya. Meski sudah bertahun menjadi guru dan melarang berbuat curang pada murid-muridnya, mereka toh melakukan hal yang sama: curang.

Inilah yang terjadi di salah satu forum Ujian Tulis Nasional (UTN) dan Ujian Tulis Lokal (UTL) dalam masa PLPG. Bahkan yang guru PAI & Budi Pekerti pun tidak ada bedanya. Meskipun menyandang gelar ‘ustadz’ dan ‘ustadzah’ di sekolah masing-masing, ternyata masih banyak juga yang ‘ngebet’ untuk berbuat curang saat ujian tersebut. Dan anehnya, perbuatan curang itu pun diprogramkan sejak hari pertama PLPG dimulai.

Ketika session pertama dimulai seorang peserta maju dan berbicara bahwa kita harus bisa saling bekerjasama, saling membantu, jikalau ada teman yang membutuhkan jawaban saat UTN dan UTL nanti maka teman yang lain tidak boleh menyimpan jawabannya. Tragis! Tidak hanya itu, penilaian teman sejawat pun tidak lepas dari setting. Nilai disamaratakan, akhirnya tidak ada peserta yang dapat nilai menonjol karena sudah disetting sejak awal alias sudah dirata-rata. Padahal mestinya inilah saatnya kita menilai secara jujur teman sejawat sebagai sebuah koreksi.

Inilah cermin lain guru kita. Pemerintah sudah berbuat baik dengan meng-upgrade kurikulum 2013 dengan pemetaan Kompetensi Inti yang menekankan pada sikap spiritual dan sosial. Maka mata pelajaran apapun harus mengandung KI 1 dan KI 2. Artinya, pembelajaran di sekolah harus mengutamakan sikap, baik spiritual maupun sosial. Tapi apa yang terjadi? Para guru tidak siap untuk berbuat jujur.

Apalah artinya uang sertifikasi yang diraih dengan cara yang curang, dengan cara yang tidak halal? Mengapa hanya untuk urusan dunia saja mereka rela mengorbankan akhirat? Padahal mereka adalah para guru yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya. Jangan sampai terjadi sebuah pepatah: guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Maka bagi Anda yang belum berangkat PLPG, ingatlah pesan Alloh berikut ini:

كبر مقتا عند الله أن تقولوا ما لا تفعلون

“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.” (QS. As-Shaf [61] ayat 3)

Sebagai seorang teman, saya pun sudah mengingatkan perbuatan ‘jahat’ mereka itu. Saya katakan, “Nanti kalau sampai di sekolah masing-masing, kalau melihat murid-muridnya mencontek dan berbuat curang tolong jangan dimarahi, karena toh anda sendiri berbuat curang di sini.” Namun apa jawaban mereka. Coba renungkan, inilah jawabannya, “Lho, mereka kan masih anak-anak pak guru, masih siswa jadi tidak boleh mencontek. Nah, kalau kami kan sudah menjadi guru, jadi ya tidak apa-apa kalau mencontek. Hehe...” Hebat bukan? Apakah ini tanda hati nurani mereka telah mati? Wallahu a’lam...

Sedangkan bagi Anda para guru yang merasa berbuat curang saat PLPG, saatnya bertobat. Bersyukurlah seandainya Anda gagal dan harus mengulang. Itu artinya Anda diselamatkan Alloh dari harta yang tidak halal. Bagi Anda yang berbuat curang dan lulus, maka Anda harus menginfakkan paling tidak 20 persen uang sertifikasi tersebut di Jalan Allah: menyumbang fakir miskin, anak yatim, membantu pendirian sekolah di daerah, dan lain-lain. Atau kalau Anda bingung, setorkan saja ke lembaga-lembaga amil zakat yang sudah banyak bertebaran seperti Rumah Zakat, PKPU, Lazis Jateng, Solo Peduli, dan lain-lain. Mudah-mudahan dengan begitu dosa Anda terampuni. Amin. [guruGO]

TIDAK ADA GUNANYA PUNYA UANG BANYAK



Inilah saat-saat dimana meskipun kita punya uang ratusan juta ternyata tidak ada gunanya. Untuk apa uang ratusan juta kalau barang yang akan dibeli tidak ada? Ya, BBM di daerah Pati dan sekitarnya menjadi barang langka. Mobil, motor, dan jerigen tumpah ruah di pom-pom bensin. BBM menjadi barang rebutan. Bahkan kemarin malam sempat terjadi adu jotos di salah satu pom bensin karena berebut BBM.

Ini baru level dunia. Dimana sudah terbukti bahwa ada saatnya punya uang banyak tetapi sama sekali tidak membantu kita. Padahal masih sering kita mendengar orang berkata, "apa saja bisa dibeli dengan uang", lha kalau barang yang mau dibeli tidak ada, buat apa uang? Inilah dimana orang lebih memilih diberi bensin daripada diberi ratusan ribu. Ingatlah, ini baru di dunia. Kelak di hari akhir, uang, harta dan anak lelaki tidak ada gunanya. Demikian firman Alloh:

يوم لا ينفع مال ولا بنون
“(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,” [QS. As-Syu’araa’ (26): 88]

Kalau di dunia punya uang banyak ternyata kita tidak berdaya, demikian juga ketika di akherat. Uang yang kita punya tidak berguna karena tidak ada orang yang akan menjual pahala dan tidak ada pula orang yang akan mau membeli dosa. Mari membelanjakan harta kita untuk perjuangan di jalan Alloh, sebelum uang kita membusuk dan tak ada artinya.

Mari membeli pahala saat sekarang, sebelum kelak kita tidak bisa lagi membelinya. Mumpung kita masih diberi titipan harta, kita gunakan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan sedekah yang kita keluarkan akan berlipat menjadi 700 kali lipat atau lebih. Amin.

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." [QS. Al-Baqarah (2) : 261].

Salurkan zakat, infaq dan sedekah anda ke SD IT Salman al-Farisi di Bank Jateng dengan nomor rekening 300 619 7 999. ZIS anda akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas baru, dimana ketika anda sudah menjadi mayat pahala akan mengalir terus ke rekening akherat anda Insya’ Alloh. Berinfaq dan bersedekahlah supaya uang anda di dunia ini benar-benar ada gunanya. [guruGO]

JIKA ROKOK ITU BAIK


Jika ROKOK itu MENYEHATKAN... Kenapa dalam daftar menu 4 sehat 5 sempurna ROKOK tidak masuk?!

Jika ROKOK itu HALAL... Kenapa tidak ada label HALAL dari MUI minimalnya?!

Jika ROKOK itu LAMBANG KEJANTANAN... Kenapa dibungkusnya terdapat peringatan bahwasanya ROKOK MENYEBABKAN IMPOTENSI?!

Jika ROKOK itu BAIK... Kenapa mereka para PEROKOK tidak BERANI memberikan ROKOK kepada anak-anak dan isteri mereka?!

Jika ROKOK itu baik, mengapa banyak para perokok yang dibenci orang-orang di sekitarnya?

Jika ROKOK itu baik, mengapa membuat gigi si perokok hitam terbakar?

Dan jika sekiranya PARA PEROKOK ITU BERAKAL... Maka sudah pasti mereka sadar akan kebodohannya mencampakkan diri ke dalam kebinasaan di dunia dan akhirat dengan sebab ROKOK yang KHOBIST/KOTOR!

Hampir setiap kita beli produk apapun yang dikonsumsi PASTI ada tanggal expire ataU kadaluwarsa; KECUALI RACUN... Yah jika kita bolak-balik bungkus ROKOK tidak akan kita temukan tanggal produksi dan kapan kadaluarsanya... Kenapa? Karena ROKOK itu termasuk RACUN dan sudah KADALUARSA ketika keluar dari pabriknya! Yang bahkan sepakat para ahli medis baik muslim maupum kafir akan kejelekan ROKOK dan merusak kesehatan... Belum lagi dalam tinjauan syar'i yang MENGHARAMKAN ROKOK...

BERHENTI MEROKOK DARI SEKARANG... kalau tidak mau di benci orang-orang di sekitar anda...
dan YANG PASTI... rokok akan membuat kamu SEMAKIN MISKIN dan membuat pengusaha rokok SEMAKIN KAYA.... :)        [guruGO]

Hari Gini Masih Merokok? Kasihan Deh Lu...


Sahabat Guru GO masih merokok sampai saat in? Duh, kasihan banget. Masak racun kok dihisab terus, apa tidak ada makanan lain ya? Nih coba renungkan tulisan berikut:

Jika ROKOK itu MENYEHATKAN... Kenapa dalam daftar menu 4 sehat 5 sempurna ROKOK tidak masuk?!

Jika ROKOK itu HALAL... Kenapa tidak ada label HALAL dari MUI minimalnya?!

Jika ROKOK itu LAMBANG KEJANTANAN... Kenapa dibungkusnya terdapat peringatan bahwasanya ROKOK MENYEBABKAN IMPOTENSI?!

Jika ROKOK itu BAIK... Kenapa mereka para PEROKOK tidak BERANI memberikan ROKOK kepada anak-anak dan isteri mereka?!

Dan jika sekiranya PARA PEROKOK ITU BERAKAL... Maka sudah pasti mereka sadar akan kebodohannya mencampakkan diri ke dalam kebinasaan di dunia dan akhirat dengan sebab ROKOK yang KHOBIST/KOTOR!

Hampir setiap kita beli produk apapun yang dikonsumsi PASTI ada tanggal expire atau kadaluwarsa; KECUALI RACUN... Yah jika kita bolak-balik bungkus ROKOK tidak akan kita temukan tanggal produksi dan kapan kadaluarsanya... Kenapa? Karena ROKOK itu termasuk RACUN dan sudah KADALUARSA ketika keluar dari pabriknya! Yang bahkan sepakat para ahli medis baik muslim maupum kafir akan kejelekan ROKOK dan merusak kesehatan... Belum lagi dalam tinjauan syar'i yang MENGHARAMKAN ROKOK...Ingat! TAK SATU ULAMA PUN yang menghalalkan rokok!

Berapakah SEBENARNYA umur kita?


Rata-rata umur manusia dari lahir sampai meninggal berkisar antara 60 sampai 70 tahun. Kita coba ambil pertengahannya yakni 65 tahun. Namun umur tersebut belum dikurangi dengan usia baligh, usia dimana manusia mulai dihitung amal maupun dosanya. Rata-rata usia baligh untuk lelaki adalah sekitar 15 tahun dan untuk perempuan sekitar 12 tahun. Jika umur manusia 65 tahun dikurangi usia baligh 15 tahun, maka umur efektif manusia hanya 50 tahun atau 18.250 hari.

Tapi tunggu dulu. Ternyata usia 50 tahun itu pun masih usia kotor, alias sudah termasuk kegiatan kita yang tidak bermutu seperti mengobrol ngalor ngidul, menonton sinetron, melamun, merokok, dan sebagainya. Marilah kita mencoba menghitung berapakah usia efektif kita?

Katakanlah kita tidur 8 jam sehari, maka artinya dalam waktu 50 tahun tersebut kita sudah tidur selama 8 jam x 18.250 hari = 146.000 jam atau 16 tahun 7 bulan (dibulatkan menjadi 17 tahun). Coba bayangkan, 17 tahun hanya dipakai untuk tidur? Belum lagi bagi mereka yang tumor, alias tukang molor, mungkin tidurnya bisa 20 tahun atau lebih.

Sekarang kita coba menghitung aktivitas kita di siang hari. Rata-rata kita beraktivitas di siang hari selama 12 jam. Artinya dari waktu 50 tahun tersebut waktu yang kita pakai untuk beraktivitas adalah 12 jam x 18.250 = 219.000 jam atau 25 tahun. Apa saja aktivitas yang kita lakukan? Ada yang bekerja, ada yang berzina, ada yang sedekah, ada yang menonton sinetron, ada yang menyebarkan ilmu, dan sebagainya.

Sekarang waktu kita tinggal 8 tahun, karena 17 tahun kita pakai untuk tidur dan 25 tahun kita pakai untuk beraktivitas. Apakah benar waktu kita yang tinggal 8 tahun itu untuk ibadah? Mari coba kita hitung berapa tahunkah kita sholat.

Anggap saja kita sholat memakan waktu 10 menit. Jika kita sholat lima waktu berarti dalam sehari kita memakai 50 menit untuk sholat, kita bulatkan saja menjadi 60 menit atau 1 jam sehari. Jika kita hitung maka umur 50 tahun tersebut kita hanya sholat selama 2 tahun. Ya kita hanya menyisihkan waktu 4 persen hidup kita untuk sholat? Namun anehnya banyak manusia yang enggan melakukannya. Sungguh teramat tidak ada artinya nilai 4 persen dibanding aktivitas kita yang lain.

Ya benar, sekolah, bekerja itu ibadah (kalau niatnay ibadah). Tapi banyak manusia yang sekolah hanya ingin mendapatkan ijazah. Banyak manusia yang bekerja hanya ingin mencari sampah-sampah dunia. Naudzubillah...

Marilah kita perbanyak ibadah kita karena kita hidup ini tugasnya Cuma satu menyembah Alloh. Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’buduni. Dan AKU tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembah-KU. Semoga hidup kita tidak sia-sia. Amin... (guruGO.blogspot.com)

INDONESIA BEGINI INDAHNYA, NGAPAIN KE AMERIKA?

Ini adalah sebuah kisah tentang ekspedisi 1 Suro (wah syerem ya? Hihihi). Misi kami kali ini adalah mendaki ke Puncak Songolikur, puncak tertinggi Gunung Muria. Katanya sih Puncak Songolikur terletak di atas ketinggian 1602 meter dari permukaan laut (kata wikipedia). Alhamdulillah ini adalah aktivitas kami untuk yang kedua kalinya. Tahun kemarin, dengan momen yang sama, yakni 1 Suro alias 1 Muharram, kami juga melakukan ekspedisi yang sama: naik Puncak Songolikur (ada juga yang menyebut sebagai Puncak Saptorenggo).
Kalau tahun kemarin jumlah kami sekitar 60 orang, alhamdulillah tahun ini jumlah kami naik dua kali lipatnya, yakni 130 orang. Tentu saja panitia harus bekerja lebih keras lagi. Untuk itu panitia sengaja membawa motor trail guna antisipasi peristiwa yang tidak terduga. Namun sayang seribu sayang motor trail yang kami bawa ternyata rusak setelah sempat menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Akhirnya motor itu pun dibawa turun kembali ke posko di Desa Tempur.
Armada yang kami bawa dari Pati ada 6 kendaraan: 2 truk, 2 pick up dan 3 mobil station. Rombongan dari Pati kota adalah 2 mobil station, 1 pick up dan 1 truk. Adapun dari Juana 1 truk, 1 mobil station dan 1 pick up. Kita sepakat untuk berkumpul di Masjid Salman al-Farisi Tayu Kulon untuk sholat maghrib berjama’ah. Alhamdulillah masjid yang biasanya sepi ini kali ini penuh dengan para calon pendaki.
Setelah sholat maghrib usai dilaksanakan perjalanan pun kami lanjutkan ke Desa Tempur, tepatnya di rumah bapak Abu. Beliaulah yang menyediakan tempat untuk istirahat panitia, menyediakan sarapan pagi dan juga makan siang. Bapak Abu sudah sangat kami kenal, seperti bapak kami sendiri. Pak Yoyok, seksi acara, adalah orang yang pertama kali berkenalan dengan beliau. Sekitar 3 tahun yang lalu, pak Yoyok bersama anak dan istrinya melakukan pendakian Puncak Songolikur. Saat itulah beliau berkenalan dengan bapak Abu dan sampai sekarang mereka masih saling kontak.
Kami sampai di Desa Tempur sekitar pukul sembilan malam.  Kedatangan kami termasuk terlambat karena truk yang dinaiki anak-anak SMPIT Insan Mulia Pati mengalami trouble, kipas radiatornya patah. Akhrinya sebagian peserta terpaksa jalan kaki menuju ke Tempur.

Di Desa Tempur kami melakukan kegiatan antara lain: sholat Isya’ berjama’ah dilanjutkan dengan tidur kurang lebih satu setengah jam. Selama peserta tidur, panitia melakukan rapat dan persiapan-persiapan untuk pendakian seperti membagi kelompok, membagi tugas panitia pendamping kelompok, dll. Pada jam 11 malam peserta dibangunkan untuk mendengarkan taushiyah dari Ustadz Mughni. Dengan semangat berapi-api beliau memberikan motivasi akan pentingnya tarbiyah jasadiyah ini. Beliau pun mengajak para peserta untuk bersenandung, berikut ini saya tuliskan liriknya:
                Wahai Mujahid ayo berjuang
Dan berjihad dimana-mana
Untuk mempertahankan kedaulatan
Kemuliaan, nama dan muru’ah
                Dalam diri, dalam diri janganlah ada
                Sikap pengecut, keluh dan kesah
                Karena mujahid yang berjuang adalah
                Tentara Alloh wira pendekar
Selautan peluh dan darah ya Alloh
Tumpah ke bumi tidak percuma
Karena nanti ada ganjaran Alloh
Surga Firdaus yang aman bahagia

Saya teringat, ini adalah lagu kenangan saya. Pertama kali mengenal lagu ini adalah ketika saya mengikuti Leadership Basic Training (LBT) Pelajar Islam Indonesia (PII) di Jogjakarta. Rupanya lagu (nasyid) ini adalah lagu populer di jaman dulu. Maka wajar saja jika peserta yang sebagian besar anak-anak SMP ini sama sekali tidak mengenal lagu ini. Namun bisa juga karena mereka lebih familiar dengan lagu-lagu pop cengeng yang sama sekali tidak mengandung nasehat keislaman. Maka alangkah lebih baik jika di sekolah-sekolah Islam ada pelajaran seni islam yang mengajarkan nasyid-nasyid islami untuk meng-counter lagu-lagu cengeng tersebut.
Acara dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Agar pendakian lebih aman, maka pengelompokan dilakukan sesuai dengan teman dekat atau teman yang sudah dikenal. Jadi tidak diacak seperti tahun kemarin.


Ingin tahu keindahan alam Gunung Muria? Inilah hasil jepretan foto saya. Sungguh indah alam Indonesia, ngapain ke Amerika yang banyak polusinya? :)


Nah, siapa yang tak ingin melihat keindahan alam ini? Sudah udaranya segar lagi, bank oksigen ya di sini ini bro.... Maka paling buenci kalau ketemu pendaki yang merokok. Huffff.... Sampai jumpa pada ekspedisi 1 Suro tahun depan... salam...

2 MACAM SAKIT: MEDIS DAN MAGIS

Sore ini (06/11/13) saya kedatangan tamu, minta diruqyah. Memang, dua hari yang lalu dia nelpon saya. Saya pun penasaran, darimana tahu nomor saya? Katanya dari website di internet. Awalnya dia hendak mengajak istrinya sekalian untuk silaturrahim ke rumah saya. Tapi karena saya minta untuk berdialog saja dulu maka dia pun datang sendirian, mampir dari pulang kerja.
Jujur saja, saya tidak pernah meruqyah. Meskipun saya tahu betul teorinya dan apa saja bacaan yang perlu diucapkan dalam ruqyah. Namun saya sama sekali tidak tertarik untuk menjadi peruqyah. Godaannya cukup besar. Seorang ustadz di kabupaten sebelah pun gagal membawa diri, akhirnya dipenjara gara-gara ruqyah. Masalahnya cukup mengerikan, dia dituduh melakukan tindakan tidak senonoh saat meruqyah seorang gadis.
Sebenarnya sebelum kejadian, sang peruqyah tersebut sudah diperingatkan oleh teman-temannya yakni jangan sampai meruqyah tanpa didampingi, baik oleh mahram pasien maupun oleh teman yang lain. Namun rupanya justru dia sendiri yang sudah termakan syetan. Dia pun meruqyah gadis tersebut di kamar dalam keadaan terkunci dan hanya mereka berdua di dalam kamar. So apa yang ditakutkan pun terjadi. Sang gadis melaporkan sang peruqyah dengan tuduhan berbuat tidak senonoh.
Sebelum itu pun, nurani saya melarang saya untuk melakukan ruqyah. Kesan yang muncul bagi saya, seolah-olah peruqyah itu seperti dukun sakti yang disegani oleh para pasien. Dan akhirnya dia pun ditakuti oleh masyarakat. Kalau sudah begitu, mau berbuat apa pun biasanya tidak ada yang berani melawan. Inilah yang saya takutkan. Sebelum lelaki ini datang ke sini, pernah juga saya diminta meruqyah beberapa orang. Tetapi selalu saya lemparkan ‘job’ ini ke orang lain. Atau kalau tidak, saya beri saja dia bacaan-bacaan surah pilihan agar meruqyah dirinya sendiri.
Nah, lelaki ini aneh juga. Belum mengenal saya sebelumnya tetapi tiba-tiba minta saya untuk meruqyahnya. Dan website yang mencantumkan nomor hape saya pun tidak ada hubungannya dengan ruqyah meruqyah. Maka bertambah aneh saja pertemuan ini. Namun saya pun tak kuasa menolak. Bahkan saya sangat bersenang hati, karena siapa tahu dia bisa menjadi kader dakwah yang memperkuat barisan ini.
Pertama, saya minta dia untuk memperkenalkan diri secara detail. Lalu kedua saya bertanya tentang apa motivasi utamanya minta diruqyah. Ternyata, motivasinya adalah murni masalah dunia. Dia mengaku usahanya tidak pernah lancar, karena itu dia sekarang menanggung hutang yang sangat besar di bank. Dia juga sering berselisih dengan istrinya. Dan sebagainya.
Maka saya pun menjelaskan panjang lebar. Bahwa ruqyah bukanlah obat untuk berbagai macam penyakit. Ruqyah dipakai ketika seseorang terkena gangguan jin, baik dia tidak sadar (seperti hilang ingatan) ataupun dia sadar namun bermalas-malasan menjalankan ibadah mahdhah. Maka ketika seseorang sering bermalas-malasan untuk shalat berjama’ah di masjid. Gagal terus ketika hendak tilawah al-Qur’an dengan berbagai macam alasan. Selalu batal ketika akan berbuat baik, maka orang seperti ini bisa saja diruqyah.
Namun kalau masalah-masalah duniawi, seperti usaha yang tidak lancar, keluarga yang tidak harmonis, dan sebagainya tentu saja tidak bisa diselesaikan dengan ruqyah. Bahkan yang lebih aneh lagi ada seseorang yang jelas-jelas sakit medis tapi minta diruqyah. Inilah yang namanya salah obat. Maka memang harus mendeteksi alias mendiagnosa jenis penyakit secara jelas. Apakah dia sakit medis ataukah magis. Kalau sakitnya medis ya jelas harus dibawa ke dokter atau ke rumah sakit. Kalau sakitnya magis, ini baru diruqyah. 

#teringat seorang kader dari Margoyoso Pati yang sakit kangker tetapi malah diruqyah, semoga Alloh menerima amal ibadahnya dan mengampuni dosa-dosanya. Amin...

Tahukah Anda bahwa orang gila sebenarnya tidak benar-benar gila

Pagi shahabat Guru GO! Selama ini kita menganggap bahwa orang gila itu tidak memiliki otak alias tidak pernah berpikir. Saya tidak sependapat dengan hal itu. Sebenarnya orang gila itu tidak benar-benar gila. Sebenarnya mereka masih memiliki akal sehat juga. Tidak percaya? Silahkan dibaca alasan saya berikut:
  • Cobalah kita lihat pernahkah orang gila yang berjalan seenaknya? Selama ini yang saya amati (hehe... pengamat orgil juga rupanya) kalau orang gila berjalan senantiasa di pinggir jalan. Tidak pernah saya lihat ada orang gila yang berjalan di tengah jalan. Apa artinya? Artinya dia tidak benar-benar gila. Dia masih berpikir: "Kalau gue jalan di tengah jalan bisa mati gue ketabrak motor apa mobil." Nah artinya dia masih memiliki akal sehat kan? :)
  • Orang gila pasti tetap makan, meskipun makanannya tidak sesehat makanan kita. Karena dia berpikir, "Kalo gue ndak makan bisa mati gue." :)
  • Orang gila kalau nyebrang jalan pasti lihat kanan dan kiri sebagaimana orang sehat pada umumnya. Kenapa? Karena meskipun "gila" dia tidak mau mati sia-sia tertabrak motor. Nah lho, mereka tidak benar-benar gila kan? 
  • Orang gila kalau tidur pasti mencari tempat yang pas, misalnya yang ada atapnya dan sebagainya. Karena merekapun tdak mau kehujanan ketika sedang enak-enaknya tidur itu. Berarti masih punya akal sehat kan? :)
  • So, jangan pernah takut sama orang gila, karena mereka itu hanya "setengah" gila. Mereka tidak benar-benar gila karena mereka masih memiliki akal sehat sebagaimana manusia umumnya.
Nah, setelah kita bahas orang gila di atas saya ingin katakan bahwa sebenarnya ada orang yang benar-benar gila. Dia lebih gila daripada orang gila sekalipun. Siapa mereka?
  • Orang yang nekat bunuh diri dengan cara tidur di rel kereta api, melompat dari gedung bertingkat, tidur di tengah jalan, dan seterusnya. Mereka ini lebih gila dari orang gila. Kenapa? Lha orang gila saja tidak mau mati sia-sia kok yang ini malah bunuh diri. Nah, benar-benar gila kan? :)
  • Orang yang membunuh anak-anaknya. Dulu orang-orang jahiliyah Quraisy mengubur hidup-hidup anaknya karena berkelamin perempuan. Mereka ini pasti lebih gila daripada orang gila. Sy pernah lihat ada orang gila yang beranak tapi nyatanya ia tidak mengubur bayinya itu. Kenapa? Karena dia sadar bahwa itu perbuatan gila. :)
  • Orang yang tega mengambil hak orang lain. Ia merampok dan mencuri harta orang lain tanpa rasa kemanusiaan. Dia pasti lebih gila dari orang gila, karena orang gila tidak pernah mencuri apalagi merampok. Paling-paling dia berhenti di depan warung dan diberi makan sama pemilik warung.
Oke, maka janganlah menjadi orang yang lebih gila daripada orang gila. Karena sesungguhnya orang yang kta anggap gila ternyata masih punya akal sehat juga. :)
Wassalam...

Baca juga artikel ini juga "Mengapa Orang Gila Selalu Sehat?"





JANGAN ganti nomor HP Anda, Berbahaya!


Bagi anda yang suka gonta-ganti nomor handphone maka sudah saatnya untuk mengentikan kebiasaan buruk tersebut. Mengapa? Karena ternyata nomor HP yang pernah kita gunakan dan kita anggap sudah mati akan diaktifkan kembali oleh operator untuk dijual lagi di pasaran lagi. Tidak percaya? Saya adalah salah satu korbannya. :)
Begini ceritanya. Dulu saya memiliki nomor cantik milik operator Satelindo dengan nomor 0815-4855-0688. Nomor tersebut saya beli sekitar seminggu sebelum menikah dengan harga Rp. 80.000,- sungguh harga yang sangat mahal untuk saat sekarang. Kalau saat ini harga kartu perdana sudah teramat sangat  murah, paling-paling hanya Rp. 3.000,-. Saya 'terpaksa' membeli HP dan kartu perdana karena calon istri saya saat itu sudah memegang HP. Dan jika terus menerus mengandalkan telephone di rumah kos Kartasura Solo sungguh repot. Saya tidak bisa menerima telephone jika sang induk semang sedang tidak berada di rumah.

Oleh karena itu oleh sang ayah, KH. Subchan As, saya dibelikan HP Siemens second seharga Rp. 350.000,- dan saya bertugas mengisi sendiri kartu perdana Mentari dengan nomor di atas. Nomorpun tersebar di segala penjuru dunia (hehe), termasuk calon istri saya, Sri Handayani. Telepon, SMS, dan sebagainya berjalan lancar ketika di luar rumah. Namun begitu masuk ke dalam rumah, HP tersebut seolah mlempem, tidak berfungsi. Dan setelah membayar Rp. 5.000,- untuk servis alhamdulillah HP bisa beraksi baik di dalam maupun di luar rumah.

Ketika saya menulis buku "Agar Suami Tetap Setia" (diterbitkan oleh Gema Insani Press Depok tahun 2007), nomor HP saya itu pun saya cantumkan di halaman biografi bagian belakang buku. Beberapa SMS pembaca pun masuk dengan sukses dan terjawab dengan baik lewat nomor Mentari tersebut. Namun malang tak dapat ditolak dan mujur tak dapat diraih, tiba-tiba sang operator Satelindo dijual ke Indosat. Indonesia geger. Kenapa? Karena Satelindo adalah operator milik Yahudi dari negara Singapura. Lihat saja logonya yang Bintang David tersebut.

Sebagai penganut Muslim yang taat (mudah-mudahan sampai mati), maka saya pun ikut-ikutan berang. Masak Yahudi mau saya support untuk membantai saudara-saudara saya di Palestina? Saya pun melakukan boikot produk mereka. Caranya? Nomor Mentari Cantik saya itu saya buang, saya gunting, karena saking kesalnya. Awalnya sungguh berat sekali karena harganya mahal. Namun mau bagaimana lagi, inilah yang saya sebut pengorbanan saat itu. Saya pun berganti nomor dengan operator Telkomsel.

Sepuluh tahun kemudian......

Malam itu saya membagi-bagikan buku saya "Agar Suami Tetap Setia" kepada teman-teman sehalaqoh. Karena saya kedatangan satu kardus besar berisi 289 eksemplar buku sisa yang belum terjual. Buku tersebut saya terima sebagai ganti royalty dari penerbit Gema Insani Press. Saya pun membagi-bagikan juga kepada binaan-binaan saya di Tayu Pati Jawa Tengah. Dengan niat iseng, saya pun mencoba misscall nomor mentari cantik saya tersebut. Betapa kagetnya saya, ternyata nomor tersebut aktif. Ya betul, nomor tersebut yang saya kira sudah dipendam di dalam kubur dengan kain kafan ternyata bangkit lagi. Sungguh menyeramkan...... :)

Besok paginya, saya pun mengirim SMS ke MANTAN nomor cantik milik saya tersebut. "Maaf, sekarang yang pegang nomor ini siapa? Sepuluh tahun yang lalu saya adalah pemegang nomor 0815-4855-0688 ini. Terimakasih. ttd...Muhsin Suny M." dan gubraakkksss..... Sang nomor pun menjawab: "Walaikum slm. yang pegang saya 'ari' kota boyolali kec karanggede. ya benar no tsb di resekel ama indosat.mohon mf bila sy tdk mengangkat misscall krn sy tdk mengenal no anda. no tsb 0688 saya registrasi sekitar 4th yll utk transaksi m tronik."

Sungguh. Betul-betul tidak menyangka! Coba bayangkan, seandainya sang pemegang nomor, yakni mas ari, adalah orang 'jelek', maka saya-lah yang akan kena getahnya. Karena para pembaca mengira bahwa nomor tersebut masih saya pegang. Namun, karena semua sudah terjadi, apa boleh buat. Saya hanya berdo'a semoga mas ari ini adalah orang baik, orang sholih, sehingga mau membantu saya ketika ada SMS dari pembaca buku saya "Agar Suami Tetap Setia" mau konsultasi. amin...

Bagi para pembaca yang kebetulan membeli buku saya, ini juga sebagai pemberitahuan bahwa nomor saya yang tercantum di bagian biografi 0815-4855-0688 sudah tidak menjadi nomor saya lagi. Jika Anda ingin berkonsultasi dilahkan kirim saja lewat email: muhsinsuny@gmail.com agar lebih valid dan lebih komplit pertanyaannya...

Terakhir bagi anda semua, saya sarankan JANGAN gonta-ganti nomor HP, karena sangat berbahaya..... salam..

Tayu Kulon, 11 Maret 2013 pukul 08:13


ADU CEPAT DENGAN TELEVISI



Oleh: Muhsin Suny M.[i]
Sejak menikah, kami sudah sepakat untuk tidak memasukkan televisi ke dalam rumah tangga kami. Alhamdulillah program ini mampu berjalan selama delapan tahun tanpa hambatan sama sekali. Namun, sejak kepindahan kami ke rumah dan lingkungan baru, mulai timbul masalah dengan anak-anak kami. Si sulung (perempuan) yang sudah kelas 1 SD memiliki hobi baru: menonton televisi di rumah tetangga. Jika sudah menonton, ia bisa menghabiskan waktu berjam-jam di rumah tetangga. Satu hal yang sangat membuat kami khawatir. Pertama, kami tidak bisa mengontrol tontonan apa saja yang dikonsumsi oleh anak kami tersebut. Kedua, kami takut akan terjadi sesuatu pada anak kami karena berada di rumah orang lain. Mengingat ada sekian kejadian pelecehan anak di bawah umur yang dilakukan oleh tetangga sendiri.
         Kami pun memulai berdiskusi. Istri menghendaki untuk mengakhiri saja program rumah tanpa televisi ini. Sedang saya tetap bersikukuh dan istiqomah untuk meneruskan program ini: tidak menyediakan televisi di rumah. Istri beralasan sejak anak kami hobi main ke rumah tetangga, ia merasa kehilangan anak dan selalu was-was dengan keamanan anak. Adanya televisi di rumah menurutnya  akan lebih aman karena ia bisa mengontrol tontonan anak-anak dan tidak khawatir terjadi sesuatu dengan mereka.
Adapun saya beralasan, tidak ada jaminan orangtua selalu bisa mengontrol tontonan televisi anak-anak. Jangankan televisi yang siarannya tidak ada matinya, film-film yang sudah saya sediakan untuk anak-anak di komputer pun, istri amat jarang menemani mereka menonton. Jadi saya pesismis jika ia kelak mau menemani dan sekaligus mengarahkan tontonan anak-anak. Kebanyakan orangtua punya kesibukan sendiri yang biasanya sangat jauh dari dunia anak-anak. Maka saya pun bertekad akan semakin memperbanyak film-film yang aman untuk anak-anak saya di komputer.
Saya pun memulai untuk adu cepat dengan program-program televisi. Berbagai usaha saya lakukan: download film-film dari internet, membeli saat ada Islamic book fair, pinjam dari teman-teman, dan mencari di rental film. Saya pun disibukkan dengan kegiatan baru: menonton terlebih dahulu film yang akan saya suguhkan untuk anak-anak saya. Jika ada adegan atau percakapan yang tidak layak tonton langsung saya potong dengan software pemotong film. Namun saya juga pernah harus membuang sekian gigabyte film yang berhari-hari saya download karena terlalu banyak negatifnya bagi anak sehingga susah dipotong. Pengalaman saya, ternyata tidak semua film yang ditujukan untuk anak, aman untuk dikonsumsi. Bahkan film yang masuk kategori religi sekalipun tidak ada jaminan aman dikonsumsi anak. Ambil contoh film Sang Pencerah.
Memang secara umum film Sang Pencerah cukup aman dikonsumsi oleh keluarga berbagai umur, akan tetapi di pertengahan film ada dialog yang diucapkan oleh Sujiwo Tejo yang menurut saya sangat kasar:
“Hahaha mendalami Islam? Berapa banyak kyai-kyai di Kauman itu yang pergi ke Mekah, sekali dua kali bahkan tiga kali pergi ke Mekkah tetapi tetap guoblok soal agama. Guoblok!!! Kalau kamu pergi ke Mekah tetapi tidak membawa perubahan apa-apa, malah semakin tunduk dengan ngarso dalem, apa bedamu dengan kyai-kyai majnun di Kauman itu! Apa?!” (DVD Film Sang Pencerah. File VTS_02_1.VOB pada menit ke 07:43 sampai 08:35)
Sejak menonton film tersebut, anak-anak saya fasih berbicara ‘goblok atau guoblok’. Sebuah kosakata kasar yang sama sekali tidak pernah keluar dari mulut mereka sebelum menonton film tersebut. Jadi, kita harus rela meluangkan waktu untuk menyeleksi film-film yang layak tonton untuk anak-anak kita. Jangan kita serahkan tarbiyah anak-anak kita kepada televisi.
Menjadi orangtua butuh perjuangan yang tidak mudah. Dan perjuangan ‘melawan’ siaran televisi ternyata sangat melelahkan. Ah, betapa bahagianya jika di negeri ini hadir televisi nasional yang aman untuk anak-anak. Semoga!




[i] Adalah penulis buku “Musuh Berwajah Ramah; Mewaspadai Pengaruh Negatif Televisi”

BNI Syariah: Simple Choice for a Better Life



Alhamdulillah semakin hari kehadiran bank syariah semakin menjamur. Ini menandakan bahwa perkembangan bisnis keuangan syariah semakin diminati oleh masyarakat kita. Kita patut bersyukur dengan perkembangan bagus ini. Hadirnya BNI Syariah juga menambah pilihan alternative bagi masyarakat muslim dalam berhubungan dengan jasa keuangan syariah.

Harus Beda
Bagi BNI Syariah sendiri, banyaknya bank syariah yang sudah ada di tanah air merupakan tantangan agar BNI Syariah tampil sebagai bank syariah yang berbeda dari yang lain. BNI Syariah harus berani bersaing ketat dengan bank syariah lainnya sehingga BNI Syariah menjadi bank pilihan utama masyarakat dalam melakukan simpan pinjam. Tentunya BNI Syariah perlu belajar bagaimana operasional bank-bank syariah yang sudah ada.
BNI Syariah janganlah seperti bank syariah yang lain yang tampil bermuka manis ketika didirikan namun bermuka ‘durja’ setelah merasa besar. Dari pengamatan saya pribadi, sebagai seorang nasabah, ada bank syariah yang ketika pada masa awal pendirian melakukan promosi yang sangat menggiurkan, seperti bebas administrasi, saldo bisa nol rupiah selama berbulan-bulan, bebas menarik uang di ATM Bersama, dan seterusnya. Tapi seiring waktu dengan semakin bertambahnya nasabah, maka bank syariah tersebut mulai berubah wajah menjadi bank yang sama sekali tidak pro-rakyat.
Bank berlabel syariah tersebut misalnya menetapkan bebas administrasi bagi nasabah yang memiliki saldo rata-rata tiga juta rupiah perbulan, namun menetapkan bea administrasi sekian ribu rupiah bagi nasabah yang saldonya di bawah itu. Alhasil, masyarakat kecil yang tentu saja saldonya minim lama kelamaan akan habis saldonya hanya untuk biaya administrasi bulanan. Jika demikian maka, benar kata Bang Haji Rhoma Irama, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.

Murabahah Emas
Salah satu produk BNI Syariah yang cukup bagus adalah produk kepemilikan logam mulia (KLM). Sudah menjadi rahasia umum bahwa memiliki emas tidak ada ruginya. Mengapa? Karena harga emas selalu di atas kenaikan inflasi. Harga emas diperkirakan selalu naik sekitar 20% pertahun. Maka produk KLM yang ditawarkan oleh BNI Syariah sangat tepat bagi masyarakat yang ingin ‘mengamankan’ hartanya dari inflasi.
Maksud dari sistem murabahah emas adalah BNI Syariah yang akan membelikan emas yang diinginkan nasabahnya, kemudian nasabah dapat melakukan angsuran untuk pembelian tersebut. Hampir mirip dengan produk KPR, namun murabahah emas ini lebih simple. Jika KPR menetapkan uang muka 30% maka murabahah emas ini hanya menetapkan uang muka 15%. Jika KPR menetapkan maksimal pembayaran kreditnya adalah 30% dari income bulanannya, maka murabahah emas ini menetapkan maksimal pembayaran kreditnya adalah 40% dari income bulanannya.
Sebenarnya program KLM ini juga dimiliki oleh jasa keuangan syariah lainnya, misalnya pegadaian syariah juga memiliki program ini. Namun program BNI Syariah lebih simple karena hanya menetapkan uang muka 15%, sedangkan di pegadaian syariah dalam produk yang sama menetapkan uang muka sebesar 25 – 45% tergantung jangka atau masa pembiayaan, semakin lama masa pembiayaan maka uang muka pun semakin besar.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah, tidak ada ruginya menabung di bank syariah. Pilihlah bank syariah yang paling pro-rakyat. Dan BNISyariah adalah pilihan yang tepat karena simple. BNI Syariah: Simple Choice for a Better Life!
Selamat menabung!
(Artikel ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba yang diadakan atas kerjasama antara Koran Republika dengan BNI Syariah yang bertemakan “MEMANFAATKAN PRODUK BNI Syariah UNTUK BISNIS ATAU KELUARGA ANDA”).

BENARKAH IBRAHIM MENEMUKAN TUHAN KARENA MEMAKAI AKAL?


Inilah yang sering digembar-gemborkan oleh sebagian orang yang menuhankan akal mereka. Mereka menjadikan kisah Nabi Ibrahim dalam menemukan Tuhan sebagai bemper alias pembenar bahwa kita harus menuhankan akal kita. Benarkah Nabi Ibrahim berhasil menemukan Tuhan karena menggunakan akal beliau? Coba kita simak secara lengkap dan teliti ayat-ayat Alloh yang berbicara tentang kisah Sang Nabi Bapak Tauhid ini dalam “menemukan” Tuhan.
“Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam".
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".
Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. QS. Al-An’am (6): 76-79
Kalau kita baca secara sekilas ayat-ayat di atas memang seolah-olah Nabi Ibrahim sukses menemukan tuhannya karena mengoptimalkan akalnya. Namun, sangat aneh jika seseorang bisa mendapatkan hidayah HANYA karena ia menggunakan akal. Hidayah itu milik Alloh, dan akan diberikan kepada siapa saja YANG DIKEHENDAKINYA. Artinya jika Nabi Ibrahim mendapatkan hidayah HANYA karena menggunakan akal maka ini bertentangan dengan firman Allah. Lihatlah firman Allah berikut ini:
“DIA MEMBERI HIDAYAH kepada siapa yang DIKEHENDAKI-Nya ke jalan yang lurus.” QS. Al-Baqarah (2): 142
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang DIKEHENDAKI-Nya kepada jalan yang lurus. QS. Al-baqarah (2):213
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang DIKEHENDAKI-Nya. QS. Al-Baqarah (2): 272
Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang DIKEHENDAKI-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. QS. Al-An’am (6):88
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. QS. Al-A’raaf (7):178
Dan masih banyak lagi ayat yang menyatakan bahwa datangnya hidayah itu atas kehendak Allah, BUKAN atas kehendak manusia sendiri. Dan ternyata isyarat itupun sudah ditangkap oleh Nabi Ibrahim sendiri. Lihatlah di ayat itu terselip pernyataan Nabi Ibrahim bahwa ia menemukan tuhan adalah karena hidayah Allah. Ibrahim mengatakan, “"Sesungguhnya JIKA TUHANKU TIDAK MEMBERI HIDAYAH kepadaku, PASTILAH aku termasuk orang-orang yang SESAT".
Jadi amat sangat salah jika seseorang menggunakan kisah keberhasilan Ibrahim dalam menemukan Tuhan adalah berkat akalnya, bukan berkat hidayah Allah. Dan seharusnya, jika hanya akal yang berguna untuk keimanan seseorang, mestinya Fir’aun dan Qarun pun beriman kepada Allah dan Nabi Musa karena secara akal ia tidak bisa menolak hujjah dan mukjizat Nabi Musa. Demikian juga dengan Abu Lahab dan kawan-kawan. Meski kebenaran Muhammad sangat ma’kul dan bahkan maktub dalam kitab sebelumnya, mengapa mereka tidak beriman? Karena mereka belum dapat hidayah Allah. Dan bahkan paman Nabi sendiri pun gagal diislamkan sampai-sampai nabi pun bersedih, sehingga diingatkan oleh Allah:
“Sesungguhnya kamu TIDAK AKAN DAPAT memberi HIDAYAH kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang DIKEHENDAKI-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. QS. Al-Qashash (28):56
Persoalan ini lebih jelas ketika di ayat-ayat yang lain Ibrahim juga mengakui bahwa ia telah mendapatkan hidayah Allah, bukan karena penggunaan akalnya. Lihatlah ayat ini:
“Dan dia (Ibrahim) dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya ALLAH TELAH MEMBERI HIDAYAH kepadaku. Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?” QS. Al-An’am (6): 80
Ibrahim berkata: Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. QS. Maryam (19): 43
Dan sesungguhnya telah Kami ANUGERAHKAN KEPADA IBRAHIM HIDAYAH kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan) nya. QS. Al-Anbiyaa’ (21):51
Sekali lagi dan sekali lagi, akal harus dipakai, namun jika akal sudah diletakkan di atas perintah al-Qur’an itu berarti mengebiri al-Qur’an sekaligus menjadikan akal sebagai tandingan sesembahan. Dengan kata lain siapa pun yang menolak perintah Allah karena diangga tidak masuk akal, maka ia telah menuhankan akal alias berbuat syirik. Naudzubillahi min dzalik…..!
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger