Maaf, kalau ada yang terkecoh dengan judul saya di atas. Tapi bukan maksud hati untuk mengecoh Anda semua. Begini maksud saya.
Jangan beli bensin di SPBU, kalau tetangga kita saja jualan bensin!
Jangan beli sabun, pasta gigi, mie instan, susu, dan lain-lain di Sumermarket, kalau tetangga kita saja jualan hal yang sama!
Lebih baik memberikan keuntungan yang besar untuk tetangga kita daripada membuat orang yang tidak kita kenal semakin kaya raya. Apalagi jika Anda pergi belanja ke Carefour yang jelas-jelas milik Yahudi.
Sudah saatnya kita lebih mementingkan ekonomi tetangga kita daripada membuat oranglain kaya raya. Wajar jika Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)
Tetangga Bisa Mewarisi?
Saking seringnya Jibril berwasiat kepada Rasulullah sampai-sampai Rasul menyangka bahwa tetangga itu bisa saling mewarisi satu sama lain.
عن عائشة Ù€ رضي الله عنها Ù€ عن النبي Ù€ صلى الله عليه وسلم Ù€ قال : ” ما زال جبريل يوصيني بالجار Ù† Øتى ظننت أنه سيورثه ” رواه البخاري . ومسلم . وأبو داود . وابن ماجه . الترمذي
Dari Aisyah r.a., dari Nabi Muhammad saw. bersada, “Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Dilarang Meremehkan Pemberian Tetangga
Dari Abu Haurairah r.a. berkata, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing.” (Bukhari dan Muslim)
Seandainya semua orang Islam ikut memikirkan keadaan tetangganya, niscaya perekonomian bangsa ini akan senantiasa maju. Secara nasional bisa ditarik kesimpulan, sudahkah kita memakai produk dalam negeri sendiri? Contohlah bangsa Jepang yang bangga dengan produk mereka sendiri. Jangan seperti kita yang lebih suka memakai IM3 yang notabenenya punya Indosat (Yang jelas2 Yahudi) daripada pakai telkomsel. Ayo siapa yang masih pakai Indosat?
Jangan beli bensin di SPBU, kalau tetangga kita saja jualan bensin!
Jangan beli sabun, pasta gigi, mie instan, susu, dan lain-lain di Sumermarket, kalau tetangga kita saja jualan hal yang sama!
Lebih baik memberikan keuntungan yang besar untuk tetangga kita daripada membuat orang yang tidak kita kenal semakin kaya raya. Apalagi jika Anda pergi belanja ke Carefour yang jelas-jelas milik Yahudi.
Sudah saatnya kita lebih mementingkan ekonomi tetangga kita daripada membuat oranglain kaya raya. Wajar jika Rasulullah SAW bersabda:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)
Tetangga Bisa Mewarisi?
Saking seringnya Jibril berwasiat kepada Rasulullah sampai-sampai Rasul menyangka bahwa tetangga itu bisa saling mewarisi satu sama lain.
عن عائشة Ù€ رضي الله عنها Ù€ عن النبي Ù€ صلى الله عليه وسلم Ù€ قال : ” ما زال جبريل يوصيني بالجار Ù† Øتى ظننت أنه سيورثه ” رواه البخاري . ومسلم . وأبو داود . وابن ماجه . الترمذي
Dari Aisyah r.a., dari Nabi Muhammad saw. bersada, “Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)
Dilarang Meremehkan Pemberian Tetangga
Dari Abu Haurairah r.a. berkata, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, “Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing.” (Bukhari dan Muslim)
Seandainya semua orang Islam ikut memikirkan keadaan tetangganya, niscaya perekonomian bangsa ini akan senantiasa maju. Secara nasional bisa ditarik kesimpulan, sudahkah kita memakai produk dalam negeri sendiri? Contohlah bangsa Jepang yang bangga dengan produk mereka sendiri. Jangan seperti kita yang lebih suka memakai IM3 yang notabenenya punya Indosat (Yang jelas2 Yahudi) daripada pakai telkomsel. Ayo siapa yang masih pakai Indosat?
+ Komentar + 11 Komentar
Bener banget kata mas, sayang selama ini saya belum sadar.
Saya gak pke m3, selain karena itu produk yahudi, juga karena m3 bukan buatan Indonesia. Masalahnya adalah banyak anak muda indonesia sekarang yang pakai m3.
Nah itu masalahnya. Kemenangan Yahudi atas umat Islam. Dulu saya pake Mentari, tapi masih milik Satelindo. Ketika Satelindo dibeli oleh Indosat, kartu Mentari saya langsung saya hanguskan dan saya berpindah ke kartu As. Padahal dulu perdana Mentari saya beli dengan harga yang mahal.
Demi kebangsaan dan kenasionalan saya pindah menggunakan produk dalam negeri. Seandainya ada produk HP dalam negeri pun saya akan menggunakannya. Tapi kapan ya?
begitulah ...
utamakan tetangga dulu baru yg lain
sepakat
iya juga ya...
kadang aku pribadi sering berpikir, beli sesuatu di tempat yang lebih murah. ini pertimbangan biaya sih. tapi kalo baca tulisan mas Suny, wah, bener juga ya. lebih baik bahagiain tetangga sendiri. hehe...
makasih nasihatnya! :)
Ya. Matur nuhun matur nuhun semuanye. ya? Ayo selamatkan tetangga kita!!!
tuku ning warunge tanggane biasane luwih larang... nek tukune akeh rugi poll nu!
Larang sitik rapopo. Wong yo ora kanggo kulakan tho? Yen niate kulakan nembe nyang pasar utowo supermarket. Anggap saja kelebihan biaya dari kita itu sebagai sedekah untuk mereka. Oke?
I am very interested in the information contained in this post. The information contained in this post inspired me to generate research ideas. Thank You.
Jurnal Kesehatan
Thank you for nice information
Kampus Unggul
Kampus Unggul
itulah mengapa kita diperitahkan memuliakan tetangga
UMJ Keren
Posting Komentar
Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...