Terjemahkan Blog Ini

Headlines News :
Home » , , » Kepedulian Seorang Muslim pada Lingkungan

Kepedulian Seorang Muslim pada Lingkungan

Written By Guru GO on 23 Maret 2009 | 07.09


Seorang muslim lahir bukanlah hanya untuk menyembah Allah SWT saja. Ia lahir untuk alam dan lingkungan juga. Oleh karena itu ada hadits yang mengatakan: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memulyakan tetangganya." Atau yang ini, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memulyakan tamunya."
Kalau manusia lahir hanya untuk beribadah saja, pasti hadits tersebut tidak akan pernah ada. Islam juga menyuruh ummatnya untuk memperhatikan lingkungan. Bahkan dalam posisi perang sekalipun, seorang muslim tidak boleh sembarangan menghancurkan. Semua ada aturan, supaya keberadaan bumi dan isinya ini bisa lebih baik. Tidak cepat rusak.
Nah, sebagai salah satu manusia yang perhatian kepada lingkungan, mestinya kita tidak ikut-ikutan golput. Sebab dengan ikut golput, berarti kita egois. Tidak memikirkan negara. Ujung-ujungnya, yang terpilih adalah para pemabok, para penjudi, para pezina, dan para koruptor. Mengapa? Karena orang-orang Islam tidak ikut memilih. Toh, banyak caleg yang rajin ke masjid (sebelum dan sesudah jadi caleg). Kalau ada caleg yang tiba-tiba rajin ke masjid, itulah yang bo'ongan. Jangan kita pilih orang yang setelah jadi caleg tiba-tiba nampak soleh, nampak dermawan dan nampak ramah kepada tetangga.
Contoh konkret efek negatif golput adalah yang terjadi di Cemani Grogol Sukoharjo. Mayoritas masyarakat Cemani adalah orang Islam yang taat. Tapi mengapa ketika pilkada Bupati Sukoharjo yang menjadi mayoritas suara terbanyak di daerah Cemani adalah Bambang Riyanto (PDI-P)?. Apakah masyarakat muslim Cemani memilih partai para preman tersebut? Tidak! BR menang di daerah tersebut karena mayoritas muslim di sana golput, alias tidak mau tahu siapa bupati yang terpilih. Akhirnya, ketika banyak kebijakan bupati yang merugikan umat muslim di sana, mereka menyalahkan anggota legislatif dari partai Islam.

Sebuah Pengalaman Berharga

Sebuah pengalaman berharga saya dapatkan ketika saya masih duduk di bangku kuliah. Waktu itu sedang ramai-ramainya Pemilwa (Pemilihan Mahasiswa) di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (sekarang menjadi UIN/Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta). Beberapa Lembaga Ekstra Kampus seperti HMI Dipo, HMI MPO, PMII, dan IMM mengajukan calon-calon mereka untuk duduk di Lembaga Intra Kampus. Dari awal diadakan proses pemilwa tersebut sudah tampak beberapa kecurangan. Diantaranya adalah mayoritas panitia pemilwa adalah orang-orang PMII. Ketidakjelasan penggunaan anggaran dari rektor. Penggunaan fasilitas universitas untuk kegiatan PMII, dan lain sebagainya.
Akhirnya, organisasi ektra kampus non-PMII berkumpul untuk membahas masalah ini. Dan jatuhlah keputusan untuk memboikot pemilwa saat itu. Tuntutan pertama sebenarnya adalah agar pemilwa diundur sampai kecurangan-kecurangan yang dilakukan PMII diakhiri. Tetapi ternyata tuntutan tersebut tidak bisa dikabulkan oleh pihak rektorat, dengan alasan anggaran pemilwa sudah terlanjur dikucurkan. Akhirnya seluruh organisasi ekstra sepakat untuk golput alias tidak memilih.
Lalu apa yang terjadi? Pemilwa tetap berjalan, dengan "caleg" semuanya dari PMII dan yang nyoblos pun semuanya mahasiswa PMII. Dan, ini yang sangat menyakitkan, pemilwa tersebut tetap dinyatakan sah oleh rektor. Jadilah Lembaga Intra Kampus tahun itu dikuasai secara full oleh PMII. Jadi kalau Pemilu 2009 nanti kita golput, jangan salahkan kalau yang jadi pemimpin bangsa ini adalah orang-orang yang rusak.

Dar'ul Mafasid Muqoddamu Ala Jalbil Masholih
Meninggalkan sesuatu yang membikin rusak itu lebih utama daripada mencari kemaslahatan. Jika kita diisuruh untuk memilih diantara yang jelek, maka pilihlah yang kejelekannya tidak merusak orang lain. Tidak mungkin ada dua pilihan yang dua-duanya sama-sama jelek. Pasti diantara keduanya ada yang masih bisa dijadikan harapan. Atau paling tidak diantara keduanya ada yang kejelekannya tidak merusak. Qoidahnya "yakhtar akhof dhororaiyn" (memilih yang paling sedikit bahayanya) karena "ad-dhororu yuzal" (bahaya wajib dihindari). Itulah yang kita pilih.

Rasululllah SAW bersabda: "Jika ada tiga orang diantara kamu, angkatlah satu orang sebagai pemimpin."
Dalam hadits lain, beliau bersabda: “Jika kalian berada dalam sebuah perjalanan maka angkatlah salah satu diantara kalian sebagai pemimpin” (HR.Abu Daud)

Mencari pemimpin itu hukumnya wajib
Dari kita sholat sampai ketika kita bepergian
Jangan meninggalkan kewajiban ini hanya karena gengsi!

Allahummansur ummata muhammad.......!
Share this post :

Posting Komentar

Anda merasa mendapatkan KEBAIKAN dari postingan ini? SILAHKAN BERKOMENTAR secara santun, bijak, dan tidak menghakimi. TERIMAKASIH telah sudi meninggalkan komentar di sini. Semoga hidup Anda bermakna. amin...

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Guru GO! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger